Rahasia Sukses Truett Cathy: Tutup Toko di Hari Minggu

Career / 13 February 2014

Kalangan Sendiri

Rahasia Sukses Truett Cathy: Tutup Toko di Hari Minggu

Yenny Kartika Official Writer
4566

Pengusaha manapun tahu bahwa hari Minggu adalah hari paling potensial bagi sebuah bisnis. Samuel Truett Cathy, pendiri Chick-fil-A juga menyadari hal ini, namun ia memutuskan untuk menutup 1.600 restoran cepat saji miliknya yang tersebar di seluruh AS pada hari Minggu. Nyatanya, bisnis sandwich ayam ini tetap sangat menguntungkan—dengan pendapatan kotor mencapai $4,5 miliar per tahun.

Bersama saudara laki-lakinya, Truett mulai membuka restoran Dwarf House tahun 1946 di Atlanta, Georgia. Selama 20 tahun kiprah restoran itu, sudah 2 kali Dwarf House terbakar dan dua kali pula Cathy bersaudara harus membangunnya kembali. Tahun 1963 Truett mulai berinovasi menciptakan resep sandwich (roti lapis) ayam dan melisensikannya untuk dipakai di sebuah restoran lain. Namun karena restoran tersebut dinilai Truett kurang konsisten dalam menjaga kualitas resepnya, Truett pun memutuskan membuka Chick-fil-A untuk pertama kalinya pada November 1967. Dimulai dari gerai perdana di Greenbriar Shopping Center, Atlanta, Chick-fil-A melebarkan sayap hingga membuka lebih dari 1.500 gerai.

Cara Truett memasarkan Chick-fil-A cukup unik. Pertengahan 90-an, ia bekerjasama dengan sebuah agensi iklan di Dallas, dan terbentuklah ide untuk menampilkan ikon sapi dan kata-kata dengan ejaan yang salah (contohnya: Eat More Chicken ditulis menjadi Eat Mor Chikin). Ikon sapi ini kemudian menjadi sangat terkenal.

Chick-fil-A berkembang menjadi merek sandwich ayam taraf nasional. Meski restoran lain tetap beraktivitas di hari Minggu, Truett membuat kebijakan kontroversial dengan menutup usahanya di hari tersebut. Namun demikian, Chick-fil-A tetap berjaya sebagai salah satu restoran swasta terbesar di AS dengan penjualan mencapai $3,2 miliar pada 2009.

Truett adalah penentang pernikahan sesama jenis. Tahun 2006, koalisi pelatihan pernikahan Smart Marriage menganugerahkan penghargaan kepada Truett atas upayanya mendukung pernikahan tradisional. Truett mengatakan, komitmen pernikahan merupakan hal yang masuk akal bagi mereka karena perusahannya mengikuti prinsip-prinsip alkitabiah. “Jika seseorang tidak bisa memimpin kehidupan pribadi mereka, Anda tidak bisa mengharapkan mereka untuk menjadi pemain bisnis yang handal,” kata Truett kepada CBN News.

Semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin yang menerpanya. Itulah pepatah yang tepat menggambarkan kesuksesan Truett. Pengusaha yang pernah bertugas di Angkatan Darat AS pada Perang Dunia 2 ini harus menerima caci maki karena prinsip alkitabiah yang diusungnya. Tahun 2011, sejumlah aktivis gay menjadikan Chick-fil-A sebagai sasaran kemarahan mereka selama berlangsungnya seminar pernikahan. Apalagi Truett diketahui telah mendonasikan $30 juta selama bertahun-tahun ke pusat pernikahan dan menawarkan diskon serta insentif agar karyawan menghadiri retreat.

Saat prinsip yang benar dijalankan, pembelaan Tuhan terus dinyatakan. Truett kini menyerahkan jabatan CEO kepada putranya, Dan T. Cathy, dan generasi-generasi Truett berikutnya terus memajukan perusahaan ini. Kisah sukses Truett telah menjadi pedoman untuk hidup sukses dengan mengandalkan Tuhan. Guna membagikan ceritanya, Truett pun menulis beberapa buku, di antaranya Eat Mor Chikin, Inspire More People.

 

BACA JUGA:

Pantaskah Hidup Seorang Anak Disia-siakan?

Maukah Kau Jadi Milikku?

My Life was Destroyed Due To Trusting Fate

Pencipta Flappy Bird Muak dengan Game Ciptaannya

The Story, NIV

Sumber : Giants for God/yk
Halaman :
1

Ikuti Kami