Usman-Harun Digantung, Bung Hatta Tolak Singapura

Nasional / 12 February 2014

Kalangan Sendiri

Usman-Harun Digantung, Bung Hatta Tolak Singapura

daniel.tanamal Official Writer
9061

Polemik penamaan Serda Usman dan Kopral Harun untuk Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang dipersoalkan oleh Singapura saat ini, ternyata menyisakan juga cerita lama. Proklamator Indonesia Bung Hatta disebutkan melakukan protes terhadap Singapura terhadap hukuman gantung kedua prajurit Angkatan Laut itu.

Disebutkan oleh sejarawan Asvi Warman Adam, sejak Usman dan Harun dihukum gantung pada 1968, Hatta tak pernah pergi ke Singapura hingga akhir hidupnya. "Undangan seminar juga dia tak mau ke Singapura," jelasnya seperti dirilis detikcom, Rabu (12/2/2014).

Asvi menjelaskan bahwa presiden saat itu Soeharto telah meminta keringanan hukuman kepada Singapura. Namun PM Singapura Lee Kuan Yew tak mengabulkannya. Atas dasar itulah terjadi demonstrasi besar-besar kepada Kedubes Singapura. Ternyata Bung Hatta pun ikut melakukan protes itu, namun dengan caranya yang khas. "Hatta melawan dengan cara yang damai, sesuai ciri khasnya," terang Asvi.

Akhirnya setelah Singapura melaksanakan eksekusi pada Usman dan Harun, Hatta berikrar pada istrinya Rahmi dia tak akan menginjakkan kaki di Singapura, walau hanya sekedar transit. "Dan Hatta konsisten melawan sampai dia meninggal pada 1980-an. Hatta tak pernah ke Singapura," tutur Asvi.

Seperti diketahui, pemerintah Singapura menyampaikan keprihatinannya pada rencana Indonesia untuk menamai kapal Angkatan Lautnya dengan nama KRI Usman Harun. Usman Harun adalah dua nama prajurit Angkatan Laut Indonesia yang dihukum gantung Singapura pada 1968 atas aksi mereka melakukan sabotase dengan pengeboman di kompleks perkantoran setempat pada Maret 1965 silam. Hal itu dilakukan pada masa konfrontasi Indonesia – Malaysia mengenai sengketa Sabah-Sarawak.

 

Sumber : detiknews
Halaman :
1

Ikuti Kami