Kisah Nyata Suami Istri yang Saling Selingkuh
Sumber: jawaban.com

Family / 2 February 2014

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Suami Istri yang Saling Selingkuh

Puji Astuti Official Writer
106019

Apa jadinya sebuah rumah tangga ketika istri dan suami sama-sama selingkuh dan saling menyakiti? Kisah nyata suami istri yang saling selingkuh ini membuat Anda pasti bisa bayangkan betapa hancurnya rumah tangga tersebut, namun itulah yang dilakukan oleh Tuty dan Oktavianus. Padahal dua sejoli ini mengawali rumah tangganya dengan cinta, tapi semua itu bisa berubah. Apa gerangan yang terjadi? Simak pengakuan keduanya berikut ini:

“Saya punya mantan pacar, gangguin saya, goda-godain saya,” cerita Tuty. Tak pernah disangka kejadian itu dilihat oleh suaminya, Oktavianus.

“Saya naik motor, lagi jalan saya berpapasan dengan istri saya. Ketika saya lihat ada laki-laki ngikutin dia, jadi saya balik arah dan ngejar istri saya. Orang itu lari, jadi saya suruh istri saya naik ke motor untuk pulang sama-sama,” tutur Oktavianus.

Sesampai mereka di rumah, pertengkaran hebat terjadi. “Sampai rumah, saya pukul,” jelas Oktavianus. Tuty tidak terima di perlakukan kasar, ia pun membela dirinya. Bukan hanya dengan perkataan, Tuty bahkan melempar dan memukuli Oktavianus. Ia menunjukkan bahwa dirinya tidak bisa begitu saja ditindas.

“Karena saya takut kalau saya diperlakukan seperti ibu saya, saya kasih liat kalau saya juga bisa lawan,” jelas Tuty. “Ibu saya kan ngga bisa lawan sama papa saya, cuma tahunya nangis.”

Rupanya ini menjadi akar semua tindakan kasar Tuty pada suaminya. Ia begitu benci pada sang ayah yang sering memukuli ibunya dan juga dirinya. Bahkan tidak jarang kata-kata kasar juga dilontarkan sang ayah kepadanya.

“Hal itu yang buat saya berontak,” ungkap Tuty, 

Karena pertengkaran itu, Tuty sempat kabur ke rumah orangtuanya. Namun Oktavianus mengalah dan menjemputnya kembali. Namun itu barulah sebuah awal, ketika Oktavianus pergi ke Manado dan Tuty tetap tinggal di Makasar, karena rasa saling tidak percaya keduanya sama-sama main gila.

“Saya tinggal di tempat kost, ada perempuan-perempuan. Awalnya biasa aja, tapi kemudian saya tergoda. Karena saya ada cemburu, jangan-jangan istri saya di sana selingkuh, jadi saya di situ mulai coba-coba. Dari coba-coba akhirnya keterusan.”

Tuty pun tidak jauh beda, “Saya juga asik sendiri, saya bebas.. Apa lagi ditambah teman-teman mompain saya.. ‘Yuk..yuk.. dari pada kamu mikirin suami jauh, mendingan main joker.’ Di situ saya mulai kenal seorang pria, tapi dia sudah berumah tangga. Lama-lama saya tertarik sama dia. Karena cocok akhirnya kami jalan bareng.”

Namun ulah Tuty itu tercium oleh suaminya. Seorang teman Okta yang mampir ke Manado membeberkan apa yang dilakukan oleh Tuty.

“Di saat itu aku marah, ternyata dia di sana selingkuh. Saya telepon istri saya, saya tanyakan kebenarannya.”

Tanpa tedeng aling-aling, Tuty mengakuinya. “Kalau begitu kita cerai saja!” ujar Tuty.

Kedua-duanya akhirnya melanjutkan perselingkuhannya karena sama-sama sakit hati karena telah dikhianati. Hingga suatu hari, seseorang menyadarkan Tuty.

“Kamu seperti pelacur saja! Apa kamu ngga malu hidup seperti ini? Kamu itu punya suami!” ungkap kakak laki-lakinya dengan ketus.

“Saya langsung kaget, langsung menyentuh banget. Dari kata-kata kakak saya itu, saya sadar kembali. Dalam hati saya, ‘Saya harus ikut suami saya ke Manado.. Saya pindah kantor..'

Namun niat baik Tuty tidak diresponi dengan baik oleh Oktavianus. Sekalipun Tuty telah tinggal bersamanya, Oktavianus tetap berselingkuh. Bahkan suatu hari, selingkuhan Oktavianus yang tinggal di dekat tempat kostnya itu berani menghina Tuty. Akhirnya terjadi pertengkaran antara Tuty dan wanita tersebut. Karena lebih membela si perempuan selingkuhannya, Tuty bertambah kecewa kepada Oktavianus.

“Saya sudah tidak bisa apa-apa lagi, dan sepertinya ada suara ‘Mati aja.. tuh di depan kamu ada racun serangga dan obat-obatan yang lain..’” Jelas Tuty.

Tanpa pikir panjang Tuty meracik racun itu dan meminumnya. Tak berselang lama, ia langsung terkapar di tempat tidurnya.

“Saya dipanggil oleh tuan rumah di mana saya kost,” ungkap Oktavianus. “Saya buru-buru melihat, ternyata saya lihat istri saya terkapar dengan di sebelahnya ada racun serangga.”
Oktavianus pun segera melarikan Tuty ke rumah sakit, beruntung tidak terlambat sehingga nyawa Tuty bisa terselamatkan. Namun usaha bunuh diri Tuty itu tidak merubah Oktavianus sama sekali.

“Saya tetap selingkuh sama pacar saya. Pacar saya akhirnya nagih janji saya, dia minta dinikahi. Saya bilang, ‘Udah kamu sabar dulu, dia kan lagi sakit. Nantilah kalau sudah sehat, aku cerai.. Setelah itu kita kawin.’”

Selingkuhannya minta dinikahi, istrinya berusaha bunuh diri, Oktavianus terjebak dalam permainannya sendiri. Ia pun merasa tertekan. “Pusing.. ngga tau mau gimana. Ternyata ada teman ngajak judi, ‘Ayo pasang-pasang nomor saja. Kalau kena ya untung..’ Saya pikir itu bisa membantu saya menghilangkan stres dan pusing.”

Namun bukannya membuatnya merasa senang, judi malah menambah masalah bagi Oktavianus. Ia lebih sering kalah daripada menang, hingga ia akhirnya terlibat hutang dengan lintah darat. Hal ini diperparah ketika masalah perjudian dan hutangnya itu sampai kepada pimpinannya di tempat kerja.

“Kantor akhirnya skors saya.”

Karena tidak lagi punya pekerjaan, Oktavianus dan Tuty memutuskan untuk pindah rumah. Beruntungnya, di rumah baru tersebut Tuty berkenalan dengan seorang ibu yang membuka jalan untuk perubahan hidupnya.

“Mulai saya kontrak di rumah tersebut, di situlah awal saya kenal Tuhan. Sewaktu ibu Grace ini sering menasehati saya dengan firman, ‘Ibu Tuty kalau jadi istri kamu harus patuh dan tunduk sama suami.’ Saya juga meresponi dan saya membaca Alkitab tiap hari.”

Ketekunan Tuty merenungkan Firman Tuhan merubah hidupnya, ia dengan hati yang lembut merubah hidupnya sesuai dengan Firman Tuhan.

“Saya tidak mau merokok lagi, tidak mau main judi lagi, dan saya mulai berubah sama suami saya. Saya mulai memahami sebagai seorang istri harus berbuat apa sama suami.”

Kasih Tuhan membuat Tuty mulai bisa mengasihi Oktavianus apa adanya, bahkan ia berani membuat sebuah keputusan yang sangat luar biasa.

“Saya lakukan apa yang Yesus lakukan sama murid-muridnya. Saya pikir saya sudah berbuat salah banyak sama suami saya,” ungkap Tuty.

Tuty merendahkan dirinya, membasuh kaki suaminya. Kerendah-hatian Tuty itu membuat perubahan besar dalam kehidupan rumah tangga mereka. Merekapun ikut sebuah bimbingan rohani keduanya belajar bersama untuk saling mengampuni dan mengasihi. Bahkan Tuty bukan hanya mengampuni suaminya, namun juga sang ayah yang telah menyakitinya. Kini Tuty dan Oktavianus menjalani kehidupan rumah tangga yang dijalin kasih Tuhan, sebuah kehidupan baru yang berbeda.

“Terima kasih Tuhan, Terima kasih Yesus, saya bersyukur kepada-Mu karena Engkau Allah yang sungguh sangat baik dalam hidup saya,” itulah ungkapan Oktavianus atas karya Tuhan yang luar biasa dalam keluarganya.

Sumber Kesaksian:

Tuty & Oktavianus Rondonuwu

Sumber : V110324174223
Halaman :
1

Ikuti Kami