Masih Tidak Percaya Kalau Allah Itu Nyata?

Kata Alkitab / 29 December 2013

Kalangan Sendiri

Masih Tidak Percaya Kalau Allah Itu Nyata?

Yenny Kartika Official Writer
8039

Bagi kaum ateis, Natal adalah tradisi keagamaan yang konyol. Karena bagi mereka Allah itu tidak ada, maka kelahiran Yesus sama sekali tidak mewakili inkarnasi Allah dalam sejarah umat manusia.

Meskipun demikian, saya menemukan ada banyak ateis yang tidak memiliki alasan kuat atas ketidakpercayaan mereka (akan keberadaan Tuhan). Dengan gampangnya, mereka malah terus mengulang-ulang slogan “Tidak ada yang bisa membuktikan keberadaan Tuhan!”

Jika kita sebagai orang Kristen juga tidak punya alasan kuat untuk percaya kepada Tuhan, maka slogan mereka bisa membuat kita diam tak berkutik. Sebaliknya, jika kita punya alasan yang kuat untuk menjelaskan iman percaya kita, maka slogan yang mereka katakan justru akan menjadi pemicu awal pembicaraan.

Jadi, apa alasan yang bisa diberikan untuk mempertahankan kepercayaan Kekristenan kita? Dari berbagai sumber dan perbincangan dengan penganut-penganut ateisme yang pernah saya temui di seluruh dunia, saya dapat menyimpulkan ada 5 (lima) alasan mengapa Allah itu nyata.

 

#1 Allah menyediakan penjelasan terbaik tentang asal-usul alam semesta

Dengan banyaknya bukti-bukti ilmiah tentang alam semesta dan asal-usulnya, serta diperkuat dengan argumen dari para filsuf selama berabad-abad, kita dapat menilai bahwa alam semesta memiliki permulaannya. Karena alam semesta, sebagaimana hal-hal lainnya, tidak mungkin bisa begitu saja muncul tanpa sebab, maka tentunya ada realitas transenden melampaui ruang dan waktu yang bisa membuat alam semesta ini ada. Dengan demikian, sosok tersebut haruslah benar-benar berkuasa. Hanya pribadi yang sukar dipahami dan melampaui pengertian manusia biasa yang cocok dengan sosok tersebut.

 

#2 Allah menyediakan penjelasan terbaik tentang keteraturan di alam semesta

Fisika kontemporer menegaskan bahwa alam semesta telah diatur sehingga terdapat kehidupan yang cerdas dan interaktif. Dengan kata lain, agar kehidupan yang cerdas dan interaktif dapat berlangsung, maka nilai atau ukuran tertentu di alam ini harus berada pada rentang yang bisa ditolerir oleh makhluk hidup. Setidaknya ada tiga faktor yang saling bersaing dalam pengaturan alam semesta ini: kebutuhan fisik, kesempatan, atau desain. Faktor pertama dan kedua tidak dapat dijelaskan dengan akal, sementara yang faktor ketiga yaitu desain merupakan penjelasan yang terbaik.

 

#3 Allah menyediakan penjelasan terbaik tentang nilai dan kewajiban moral objektif

Kaum ateis sendiri menyadari beberapa hal yang memang jahat dan tidak benar, misalnya Holocaust. Tetapi kalau ateisme itu benar, apa dasar yang menopang nilai moral yang kita anut? Evolusikah? Kondisi sosialkah? Faktor-faktor ini mungkin menghasilkan perasaan subjektif bahwa ada nilai dan kewajiban moral objektif, tetapi itu tidak bisa menyediakan dasar atas semuanya. Jika evolusi manusia ternyata keliru, maka kumpulan nilai moral yang berbeda mungkin timbul. Sebaliknya, Tuhan telah menyajikan pola pikir tentang kebaikan, dan perintah-Nya merupakan kewajiban moral kita. Oleh karena itu, kepercayaan kepada Tuhan (teisme) menyediakan penjelasan yang lebih baik tentang nilai dan kewajiban moral objektif.

 

#4 Allah menyediakan penjelasan terbaik tentang fakta historis kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus

Para sejarawan telah mencapai kesepakatan bahwa Yesus membuat Kerajaan Allah turun ke sejarah manusia, dan Dia menjalankan pelayanan disertai mujizat dan pengusiran setan sebagai bukti dari fakta tersebut. Apalagi, kebanyakan ahli sejarah setuju bahwa sesudah penyaliban-Nya, kuburan Yesus ditemukan kosong oleh murid-murid wanita, dan beberapa orang atau kelompok telah melihat penampakan Yesus yang hidup sesudah Dia mati. Murid-murid Yesus yang mula-mula pun dengan teguh percaya akan kebangkitan Yesus, terlepas dari setiap kecenderungan yang bisa membuat mereka berpaling. Menurut saya, tidak ada penjelasan yang lebih baik daripada apa yang diberikan para murid, yakni bahwa Allah telah membangkitkan Yesus dari kematian.

 

#5 Allah dapat dikenal dan dirasakan secara pribadi

Apa buktinya pudding itu nyata? Tentu kita dapat mengetahuinya dari rasanya. Sepanjang sejarah, kita melihat banyak orang telah mengalami pengenalan pribadi tentang Allah melalui Yesus, dan hidup mereka berubah.

Hal positif dari kaum ateis adalah mereka sangat mudah tertarik dan ingin mempercayai sesuatu. Jika untuk sementara waktu mereka menyingkirkan slogan tadi dan mulai membandingkan sudut pandang mereka dengan bukti ilmiah, filosofis, dan historis yang ada, maka mereka pun akan menemukan bahwa kelahiran Yesus itu pantas untuk dirayakan.

 

Sumber: William Lane Craig

 


BACA JUGA:

Jupe Ikut Rayakan Natal Bersama Gaston?

Nyatakan Iman, Pria ini Pikul Salib ke Seluruh Dunia

Kado Terindah untuk Batam dari Superbook

Penelitian Buktikan Doa Membuat Emosi Lebih Stabil

Tanpa Ayah, Interaksi Sosial Anak Menjadi 'Abnormal'

Keluarga yang Rukun dan Penuh Keterbukaan

Kapolri: Teroris Sedang Merakit Bom Untuk Natal dan Tahun Baru

Anak Sekolah OBI Meriahkan Ultah Jawaban.com

Ketika Salib Hanya Menjadi Ikon Mode

Selamat Ulang Tahun, Yesus!

Penyusup Rumah Kabur Setelah Dikhotbahi Penghuninya

Sumber : William Lane Craig/yk
Halaman :
1

Ikuti Kami