Kisah Nyata Pria Cari Uang Dengan Segala Cara
Sumber: jawaban.com

Family / 15 December 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Pria Cari Uang Dengan Segala Cara

Lois Official Writer
11866

Timotius Samosir merupakan anak kelima dari sepuluh bersaudara. Karena ekonomi yang sulit, memaksanya hidup di jalanan. Di satu pihak dirinya ingin dapat berguna bagi dunia, tapi di pihak lain keadaan memaksanya. Demi mencari makan, dia melakukan segala cara.

Pergaulannya yang keras, membuatnya mengenal dunia narkoba dan mencobanya. Timotius kemudian kenal dengan seorang bos yang memasok obat terlarang itu, dia dipercayai untuk menjual sebanyak mungkin. Dari mulai amplopan sampai kiloan. Tujuannya demi uang dan juga untuk konsumsi.

Suatu hari, Timotius digerebek oleh polisi dan harus mendekam tiga bulan. Dia pun menjalani hubungan dengan seorang gadis yang kemudian menjadi istrinya. Ekonomi yang tidak tetap membuat Timotius berjualan ganja.

“Saya tidak tahu kalau dia menjual ganja atau tidak, karena saya tidak kenal ganja itu bagaimana bentuknya. Tapi setelah lama-lama saya liat, dia mojok-mojok, bungkus-bungkus ganja itu pake koran gitu ya,” ujar sang istri, Lydianitha Sembiring.

Tentu namanya menjual barang haram, Timotius selalu dicekam rasa was-was, sampai suatu hari polisi mendatangi rumahnya dan menggeledah rumah tersebut dan menemukan barang bukti.

Polisi pun membawa Timotius dan istrinya yang menggendong bayi mereka yang masih kecil ke kantor polisi. Lydia yang keluarganya tidak pernah berurusan dengan polisi, tidak bisa menerima saat menikah dia dapat berurusan dengan polisi. Kembali Timotius masuk penjara selama tiga bulan lalu kemudian ditebus.

Keluar dari penjara, Timotius memutuskan untuk berhenti berjualan ganja dan memutuskan bekerja di tempat usaha abangnya. Namun, teman-temannya kerap mengganggunya. Jadi ketika dia mendengar salah satu temannya dikeroyok, Timotius pun pulang ke rumah untuk mengambil senjata tajam dan mengejar pelaku keroyokan itu.

Saat celurit mengenai dirinya, Timotius pun mengambil kelewangnya. Namun karena tak terkunci, kelewang itu terlepas dari gagangnya dan entah bagaimana mengenai seorang ibu yang ada di situ dan menembus tulang belikatnya. Kembali Timotius dipenjara.

“Yang paling saya sedih yang saya rasa karena anak berulang tahun 1 tahun, saya tidak ada di sana,” ujar Timotius. “Saya dituntut tiga tahun penjara,” tuturnya kemudian.

Mulai ada penyesalan dalam diri Timotius, berkali-kali masuk penjara tapi hasilnya pun tidak ada. Bertahun-tahun tidak bisa bertemu dengan anaknya karena perbuatan bejat yang dia lakukan. “Pada saat saya timbul kesadaran, seperti ada yang menjamah hati.”

Jadi ketika ada ibadah di dalam penjara, Timotius datang. Salah satu khotbah yang menyentuh hatinya ketika seorang pendeta berbicara tentang hidup yang berharga. Ketika pendeta itu berbicara, sepertinya dia berbicara tentang hidup Timotius. “Dalam Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar, sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah, itu yang pertama. Yang kedua 1 Yoh 1: 9 yang berkata ‘Jika kamu mengaku dosamu, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni kamu’. Itulah yang membuat saya terenyuh dan diberikan kesadaran dan sukacita yang besar.” lanjut Timotius.

Setelah menerima Yesus sebagai Tuhannya, Timotius berdoa pada Tuhan bahwa kalau memang Tuhan ada maka hatinya sejahtera, dia ingin berhenti merokok dan minum, dan juga berhenti dari rasa kebencian / sakit hati. Saat sudah berdoa seperti itu seperti ada pembaharuan yang total, seperti ada yang dicabut dari diri Timotius yaitu rasa sakit hati, kebencian dan dendam. Bahkan ketika teman satu selnya memberikan dia dua bungkus rokok, Timotius tolak. Seperti ada rasa jijik terhadap rokok setelah dia selesai berdoa itu.

Setelah keluar dari penjara untuk kesekian kalinya, Timotius ke Cililitan dimana ayahnya mendirikan warung kecil di sana. Di sana, dia malah bertemu lawannya yang dulu membuatnya di penjara. Apa reaksi Timotius? Dia mengucapkan terima kasih karena lawannya inilah yang membuatnya mengenal Tuhan. Suatu sikap yang luar biasa.

“Setelah keluar dari penjara itu, dia memang banyak berubah. Dia sudah tidak merokok, tidak minum-minum lagi, sudah tidak main judi lagi,” ujar Lydia. Saat ini Timotius melayani Tuhan sepenuh waktu dengan kemampuan yang dia punya. “Tuhan itu tidak pernah meninggalkan. Sekarang sumber saya untuk mencari uang sangat berbeda dengan dulu. Jika dulu hanyalah untuk ego, untuk yang lahiriah, saat ini uang itu untuk mempermuliakan Tuhan.” tutup Timotius.

 

Sumber Kesaksian :

Timotius Samosir

Sumber : V131213175255
Halaman :
1

Ikuti Kami