Bertengkar Itu Pilihan
Sumber: Saidaonline

Marriage / 7 November 2013

Kalangan Sendiri

Bertengkar Itu Pilihan

Puji Astuti Official Writer
5817

Part I

Johny sedang mendekati Jeanny untuk dapat diajak berkencan. Tidak mudah pada awalnya. Tapi dengan berjalannya waktu dan karena kegigihan Johny, Jeanny pun akhirnya setuju untuk diajak keluar. Sekedar menikmati angin segar dan makan malam ujar Johny sebagai alasan yang diberikannya.  

Sementara itu waktu pun berlalu dengan cepat dan tanpa disadari mereka sudah menjalin tali kasih mereka selama satu tahun. Dari waktu ke waktu Johny datang terlambat untuk menjemput Jeanny yang menunggu dengan sabar karena kemacetan yang melekat pada kota Jakarta. Tidak ada masalah selama ini, Jeanny menunjukkan pengertiannya yang mendalam karena kota Jakarta memang selalu macet sejak Jeanny mengenal kota ini.

Memasuki tahun keempat masa pacaran mereka, mereka pun merencanakan untuk mengakhiri masa indah pacaran mereka dan masuk dalam pernikahan yang kudus. Banyak dambaan dalam hati kedua insan ini. Johny selalu membayangkan kesabaran Jeanny dan manis senyumnya, sementara Jeanny selalu membayangkan kesetiaan dan pengontrolan diri yang terdapat pada Johny. Pasangan yang serasi, demikian komentar teman-teman mereka!

Sekarang mereka sudah menikah satu tahun sambil menikmati kemesraan rumah tangga mereka yang baru ini. Suatu pagi Jeanny berkata kepada Johny, “Aku tunggu jam tujuh malam ya sayang, aku ingin memasak makanan kesukaanmu; jangan terlambat ya sayang, nanti makanannya dingin”,  demikian ungkapan Jeanny kepada Johny. Johny menjawab dengan santai, sudah barang tentu sayang, aku tidak akan terlambat, apa lagi kamu ingin memasak makanan kesukaanku, aku tidak akan mungkin terlambat dan membiarkan engkau menunggu sampai makanan menjadi dingin. Siiip, kata Jeanny dan Johny pun berangkat ke kantornya.

Tidak seperti biasanya, atasan Johny kelihatan gelisah hari itu dan menjelang jam lima sore, atasan Johny pun memanggil seluruh stafnya untuk diajak rapat karena masalah ekonomi yang tidak begitu baik. Mereka ingin membicarakan suatu strategi yang baru bagaimana caranya menjalankan perusahaan ditengah-tengah kekacauan ekonomi yang mencekam sehingga karyawan tidak perlu diberhentikan. Suasana rapat berjalan cukup tegang dan tanpa terasa waktu pun sudah menunjukkan jam tujuh lewat lima menit, rapat masih jauh dari pada selesai.

Sementara itu Jeanny pun menjadi gelisah, karena sejak jam setengah tujuh tidak terdapat tanda-tanda bahwa Johny akan pulang padahal Johny sudah berjanji tidak akan terlambat pulang. Jeanny bukan hanya sekedar gelisah tapi mulai frustrasi dan berkata dalam hatinya, "Dasar lelaki, mudah buat janji, tapi sulit menepati". Pada saat jam menunjukkan jam tujuh lewat empat puluh menit, Jeanny pun sudah kehilangan kesabarannya dan berpikir dalam hatinya, "pastilah Johny ingin memprovokasi diriku, seperti yang selalu dilakukannya" atau "jangan-jangan Johny mempunyai...". Ah, sulit untuk mengerti laki-laki demikian keluhan yang keluar dari mulut Jeanny.

Jam sudah menunjukkan hampir jam delapan lewat lima belas menit saat Johny meninggalkan kantornya menuju perjalanan pulang dan badannya terasa sangat letih. Mendekati jam sembilan lewat tiga puluh menit Johny pun tiba di rumah. Ia membuka pintu secara perlahan dan berkata halo sayang aku sudah pulang. Apakah anda dapat membayangkan apa kira-kira yang akan terjadi dalam percakapan selanjutnya antara Jeanny dan Johny? Bertengkar itu pilihan bukan? Untuk itu saya mengajak anda sekalian mengikuti pembicaraan antara dua insan ini, Jeanny dan Johny dalam bentuk sebuah dialog yang akan dapat anda nikmati minggu depan. Sementara itu, anda dapat memilih untuk tidak bertengkar dan hidup dalam damai sejahtera yang sudah Tuhan siapkan bagi kita sekalian karena Ia adalah Raja Damai...

Penulis
Rev. Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California
www.rccla.org

Baca juga artikel lainnya :

Cara Berkomunikasi Yang Effektif Dalam Pernikahan (1)

Cara Berkomunikasi Yang Efektif Dalam Pernikahan (2)

Komunikasi, Bukan Hanya Sekedar Kata-kata (1)

Komunikasi, Bukan Hanya Sekedar Kata-Kata (2)

Sarkasme Bisa Hancurkan Pernikahan Anda

Bakti Sosial (Berbagi Kasih Dengan Anak-Anak Tanah Merah - OBI)

RATUSAN ANAK BELAJAR FIRMAN TUHAN LEWAT SUPERBOOK!

Sumber : Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami