Kebebasan Untuk Mengasihi
Sumber: kootation.com

Kata Alkitab / 18 October 2013

Kalangan Sendiri

Kebebasan Untuk Mengasihi

Puji Astuti Official Writer
2558

Pada saat mereka putus asa, senyumanku membangkitkan semangat mereka dan menyegarkan jiwa mereka. (Ayub 29:24 FAYH)

Tidak ada satu orangpun yang dapat mengatakan bahwa ia tidak memiliki karunia untuk tersenyum atau tidak terpanggil untuk tersenyum karena semua orang dilahirkan memiliki kemampuan untuk tersenyum. Senyuman itu sangat penting karena ia dapat membangkitkan semangat pada orang-orang yang sedang mengalami kesusahan. Apakah anda menunjukkan pengertian anda pada mereka yang berkabung, pada orang-orang yang berada dalam kesulitan, atau pada mereka yang membutuhkan penghiburan dan menunjukkan bahwa anda merasakan apa yang mereka rasakan dan alami? Ataukah anda memalingkan wajah anda ketika melihat saudara anda yang sedang membutuhkan pertolongan anda, sedih, atau yang sedang berada dalam kesulitan? Sebuah senyuman yang penuh dengan pengertian karena adanya kasih ilahi dapat membawa kesembuhan dalam hidup orang-orang yang merasa terhimpit oleh beban kehidupan. Bukan senyuman sinis, tapi senyuman yang membawa pengharapan yang dipenuhi dengan ketulusan karena adanya kasih.

Ayub memberikan sebuah pernyataan seperti tertera dalam kutipan ayat tersebut diatas bahwa sebuah senyuman yang diberikan pada mereka yang sedang membutuhkan pertolongan, yang sedang berkabung, atau yang sedang berada dalam kesulitan karena alasan apapun juga akan membawa sebuah pengharapan. Jangan menolak orang-orang yang membutuhkan pertolongan atau yang berada dalam kesusahan seperti yang dinyatakan dalam Amsal 3:27-28, Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya; Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu.

Anda sedang melewatkan kesempatan untuk berbuat baik dengan menolak orang-orang yang membutuhkan bantuan anda pada hari ini meskipun anda memiliki kemampuan untuk mewujudkannya. Kesempatan untuk menolong orang ini mungkin tidak pernah akan kembali lagi kepada anda, dan apakah anda tahu bahwa orang yang anda tolak hari ini mungkin dapat menjadi orang yang anda butuhkan suatu saat dimasa yang akan datang.

Karunia terbesar yang kita sekalian dapat berikan adalah karunia untuk mengasihi terlepas dari bagaimana orang lain memperlakukan kita. Dalam kasih yang sejati kita akan menemukan kebebasan untuk melepaskan hak kita untuk membalas terhadap orang-orang yang bersalah terhadap kita. Sadar bahwa tidak seorangpun dari kita yang sempurna, maka masing-masing dari kita perlu pengampunan dan indahnya pengampunan itu adalah bahwa kita yang tidak sempurna ini dimampukan untuk mengampuni karena hati kita telah dipenuhi dengan kasih ilahi yang mendorong kita dan memungkinkan kita untuk mengampuni. Apakah anda memberikan kuasa kepada masa lampau anda yang buruk dan menyakitakan untuk menentukan apakah anda boleh berbuat baik atau tidak? Memilih untuk tidak melakukan kebaikan pada orang lain padahal anda memiliki kemampuan untuk melakukannya saat ini dan hari ini karena perlakuan buruk yang pernah anda terima dimasa lampau menunjukkan bahwa anda secara sadar memilih kuk perhambaan masa lampau dan menaruhnya atas pundak anda.

"Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan" (Galatia 5:1). Rasul Paulus mengingatkan kita sekalian melalui ayat ini bahwa kita harus berdiri teguh dalam kebebasan yang diberikan kepada kita melalui Yesus Kristus yang telah membebaskan kita dari perbudakan kekafiran dan bahaya untuk terjerat kembali dalam perbudakan Hukum Taurat. Bahkan Yesus mengingatkan kita sekalian seperti yang tertulis dalam Matius 5:38-39 "Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu."  Tuhan Yesus dan Paulus menyuruh kita sekalian untuk membebaskan diri kita dari perbudakan pembalasan dendam dengan melakukan yang baik dan mengasihi musuh kita karena kita semua dulunya musuh Allah sampai hari Ia mengampuni kita ketika kita menerima Dia sebagai Tuhan, Juruselamat dan Raja kita. Amin.

Penulis

Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

 

Baca juga artikel lainnya :

Sebuah Keputusan Yang Merubah Hidup

Prediksi Dalam Cinta & Pernikahan

Bermain Lumpur

Api Kemarahan

Terperangkap Dalam Kebohongan Iblis

Peluang Besar Dalam Usaha Peternakan dan Pertanian

SMS Dari Seorang Pemulung

 

Sumber : Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami