AS Siap Serang Suriah, Iran Inginkan Resolusi Damai
Sumber: Jawaban.com

Nasional / 3 September 2013

Kalangan Sendiri

AS Siap Serang Suriah, Iran Inginkan Resolusi Damai

daniel.tanamal Official Writer
2973

Sinyal pemerintah Amerika Serikat (AS) yang siap menyerbu Suriah justru ditanggapi berbeda oleh seteru mereka Iran yang saat ini mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad dalam peperangan melawan para pemberontak Suriah.

Iran justru melunak dengan menyatakan menemukan resolusi damai atas krisis yang berlangsung di Suriah. Hal ini disampaikan pemerintah Iran kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon di tengah ancaman serangan militer Amerika Serikat ke Suriah. "Sembari menolak penggunaan kekuatan dalam menyelesaikan krisis di Suriah, Zarif menekankan bahwa Iran siap menemukan resolusi damai," demikian disampaikan media pemerintah Iran, IRIB dan dilansir AFP, Senin (2/9).

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif yang menyampaikan pesan tersebut kepada Ban dalam percakapan telepon pada Minggu, 1 September malam waktu setempat., juga mengatakan "intervensi militer di Suriah memiliki konsekuensi yang merusak dan luas, yang akan sangat sulit dikendalikan."

Saat ini pemerintah Suriah telah meminta Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencoba mencegah agresi AS. "Pemerintah Suriah meminta Sekjen PBB untuk melakukan tanggung jawabnya... dan melakukan upaya-upaya untuk mencegah setiap agresi terhadap Suriah," demikian disampaikan kantor berita pemerintah Suriah, SANA seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (2/9).

AS melalui Presiden AS Barack Obama mengatakan penting baginya untuk mendapatkan persetujuan Kongres AS atas rencana aksi militer ke Suriah itu. Kongres AS dijadwalkan akan melakukan voting soal itu pada 9 September mendatang. Sejumlah senator dari Partai Republik memperkirakan Kongres tak akan menyetujui rencana serangan militer itu.

Satu-satunya cara penghentian perang adalah dengan sebuah dialog dan negosiasi damai dari pihak yang berseteru, sementara pihak lain yang hanya berkepentingan dan berasal dari luar harus berhenti untuk mengintervensi.

 

 


Sumber : detiknews
Halaman :
1

Ikuti Kami