Andai Masyarakat Indonesia Tahu P3K Untuk Bantu Sisca
Sumber: google.com

Nasional / 23 August 2013

Kalangan Sendiri

Andai Masyarakat Indonesia Tahu P3K Untuk Bantu Sisca

Lois Official Writer
3081

Pemerintah harus memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) agar masyarakat tahu harus berbuat apa di saat-saat genting, menurut seorang pengamat. Hal ini dikemukakannya menyangkut kasus Sisca Yofie. Seharusnya Sisca masih bisa hidup jika dia mendapatkan bantuan ini.

“Pemerintah, termasuk polisi, harus mendidik masyarakat dan memberikan mereka pelatihan untuk meningkatkan kewaspadaan mereka dan respon atas setiap kejahatan ataupun aksi kekerasan,” ujar M. Jaya, pendiri organisasi lokal Komunitas Pencegahan Kejahatan.

Hasil dari otopsi menyatakan Sisca masih bernyawa saat penyerangan itu terjadi tapi meninggal akibat kehilangan darah yang begitu banyak, jika saja dia ditolong lebih dahulu. Selain menderita luka-luka dan pendarahan terbuka di belakang kepalanya, Sisca juga menderita akibat bacokan di atas kepalanya.

“Kami takut, sebelum polisi melakukan rekonstruksi. Kami memutuskan untuk menunggu sampai polisi datang, kami takut polisi berpikir kami pelakunya,” ujar Reza (30) yang tinggal dekat lokasi kejadian. Tapi 90 menit kemudian, polisi juga belum tiba. Para saksi pun membawa Sisca ke rumah sakit terdekat namun sayangnya terlambat. Sisca meninggal saat dibawa ke rumah sakit, dengan 15 menit perjalanan.

Menurut Jaya, meskipun ketakutan saksi dapat dimengerti, namun harusnya mereka lebih memprioritaskan keselamatan korban daripada hal hukum. “Jika korban masih selamat, bagaimana Anda bisa membiarkan dia meninggal hanya karena Anda berpikir bisa mengacaukan tempat kejadian?”.

Menurut Noorman Herryadi, pemimpin tim forensik dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, tempat Sisca dibawa, harusnya Sisca ditangani segera. “Mereka harusnya langsung menolongnya dan membawanya ke rumah sakit selagi dia masih hidup,” ujar Noorman.

Karena itu, mari kita ubah pola pikir kita selama ini, apalagi jika yang melihat ada banyak orang. Kita tidak mungkin dianggap sebagai pelaku jika memang kita berusaha menolong korban. Tingkatkan kepedulian terhadap sesama, khususnya kepada korban.

 

Baca juga :

Lajang yang Tolak Masturbasi dan Pornografi, Bisa Lakukan Ini

Resep Durian Cookies, Buah Khas Asia

Langkah-Langkah Memiliki Iman

3 Pemicu Pertengkaran dengan Ipar Soal Anak

6 Langkah Merdekakan Diri Dari Label "Pegawai"

Tuhan Menolongku Melunasi Biaya Kuliah

Sumber : thejakartaglobe.com by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami