Masalah intoleransi di Indonesia masih terus terjadi, bahkan ketika negara ini baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-68 pada Sabtu (17/8) lalu. Dirilis The Jakarta Post, Senin (19/8) kemarin, beberapa warga Lenteng Agung Jakarta Selatan menuntut pemerintah Jakarta untuk mengganti lurah mereka yang baru.
Alasan warga adalah karena lurah baru itu non-Muslim, sedangkan kecamatan yang dipimpinnya mayoritas adalah umat Muslim. Jadi adalah sebuah keanehan jika lurah non-Muslim akan menghadiri berbagai aktivitas keagamaan. Lurah yang baru terpilih dan dilantik pada Juni lalu itu sendiri adalah Susan Jasmine Zulkifli dan beragama Kristen Protestan.
“Kami tidak mengevalusi soal kerjanya, karena ini bukan tentang hal itu. Kami berharap bahwa dia dipindahkan saja ke kecamatan lain yang lebih heterogen. Bahkan memiliki pemimpin perempuan sudah aneh bagi kami, karena dia tidak akan dapat bergabung dengan berbagai acara yang digelar di masjid-masjid,” kata salah satu warga, Naser Nasrullah.
Menurut juru bicara Pemprov DKI Jakarta, Eko Haryadi, pihaknya akan menampung semua aspirasi warga Jakarta. "Kalau memang ada keluhan nanti dicek oleh pimpinan, dianggap memang seharusnya dipindah, ya akan dipindah. Tapi, nanti akan dikroscek lagi,” katanya kepada KBR68H, Selasa (20/8).
Dalam tuntutan itu sendiri warga setempat mengklaim telah membuat petisi dengan mengumpulkan 2300 nama dan 1500-an KTP sebagai tanda bukti dukungan untuk penggantian lurah baru tersebut.
Baca Juga Artikel Lain: