Kisah Nyata Lewat Kekerasan, Saya Disegani dan Ditakuti Orang

Sikap tidak dihargai dan dihormati oleh teman-temannya, bagi Benny menjadi awal dirinya tumbuh dalam perangai yang nakal dan keras. Untuk mendapatkan pangakuan dari orang lain, ia pun mulai berperilaku seenaknya dan kasar terhadap orang lain.

“Tiap kali saya ngomong, saya selalu tidak didengarkan. Itu membuat rasa sakit hati saya yang luar biasa,” ungkap Benny.

Gejolak muda Benny juga turut mempengaruhi perilakunya yang semakin brutal. Lewat pergaulan geng mobil jalanan bersama dengan teman-temannya, ia semakin dihormati dan disegani orang lain.

“Impactnya adalah saya ditakutin orang, saya dihargain orang dan itu menurut saya adalah suatu pengakuan,” ujarnya.

Hingga pada suatu kali, Benny merasakan ketakutan atas kejahatan yang dilakukannya terhadap seseorang. Ketidaknyamanan hidup di Indonesia memutuskannya untuk pergi ke Australia.

Namun kehidupannya disana, tidak menjaminnya menjadi lebih baik. Ia bahkan terjerumus kedalam pergaulan bebas dan narkoba. Ia putuskan kembali lagi ke Indonesia dan memulai usaha serta menjalin hubungan dengan seorang wanita. Namun hubungannya dengan wanita itu kandas ditengah jalan hingga berdampak pada terjerumuskan kembali dirinya ke dunia narkoba.

Suatu kali ketika ia dalam kondisi mabuk berat, ada suara yang berbisik dan menyadarkannya untuk mencari Tuhan.

“Waktu saya lagi bengong, dalam keadaan mabuk narkoba. Ada satu kata yang saya tau ini bukan orang yang berkata. Tapi ini bisikan, “Benny kamu udah umur 27 tahun dan kamu udah punya usaha, kamu udah pernah punya segalanya, apa yang kamu bisa berikan untuk orang tua kamu?” tukasnya.

Suara itu menggelisahkan Benny. Ia berusaha mencari tahu maksud perkataan itu. Hingga lewat suatu kebaktian gereja ia diingatkan untuk tidak takut akan masa lalu dan harus  memperbaiki hubungannya dengan orang tua.

“Selepas dari pulang gereja itu, saya langsung pergi kerumah orang tua saya. Saya minta maaf, saya minta ampun, saya basuh kedua kaki orang tua saya. Papa saya, dia langsung memaafkan saya,” katanya.

Benny memutuskan untuk menyembuhkan diri dari candu narkoba. Hubungannya dengan Tuhan bahkan semakin erat lewat sebuah kaset kotbah yang ia dengar.

“Khotbah itu tentang Engkau adalah biji mata Tuhan dan Engkau adalah yang berharga di mata Tuhan. Kata-kata itu yang membuat saya confirm bahwa saya ngak perlu cari pengakuan lagi. Tujuan hidup saya adalah untuk memuliakan Tuhan.”

Sementara ia berjuang untuk berubah, ujian-ujian lain pun menghadangnya. Namun disaat godaan kembali kedalam dunia masa lalunya datang, Benny kokoh dengan pilihan memulihkan hubungannya dengan Tuhan. Sejak itu Benny mulai merasakan penyertaan Tuhan atas hidupnya.

“Setelah saya mengenal Tuhan, saya tau bahwa untuk mencari penghargaan itu ngak perlu lagi. Saya udah ngak cari, karna saya tahu Tuhan menghargai saya dan saya berharga di mata Tuhan.”

Bagi Benny apa yang telah dia dapatkan sejak ia mengenal Tuhan, itu jauh lebih berharga dari apapun. Sehingga ia terus bersyukur atas apa yang dia alami dan dapatkan. Kisah nyata pertobatan Benny atas perilakunya,  membuktikan bahwa manusia sekeras apapun dapat diubahkan oleh Tuhan dengan cara yang tak terduga.

Sumber Kesaksian: Benny Budianto

<embed src="http://www.jawaban.com/news/userfile/videofile/mediaplayer.swf" bgcolor="#FFFFFF" allowfullscreen="true" type="application/x-shockwave-flash" wmode="transparent" width="400" height="309" flashvars="file=http://www.jawaban.com/news/userfile/videofile/dbe52d9be5195e61647418cd8da1ba2c.flv.xml&caption=false&autostart=false&logo=http://www.jawaban.com/news/logo.png&allowfullscreen=true&backcolor=0xFFFFFF&frontcolor=0x000000&width=400&height=309" width="400" height="309"></embed>

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles