Hasil Penelitian Gereja: Anak Lahir Baru Sebelum Usia 18 Tahun

Internasional / 23 June 2013

Kalangan Sendiri

Hasil Penelitian Gereja: Anak Lahir Baru Sebelum Usia 18 Tahun

eva Official Writer
6383

Mark McClendon

(Direktur CBN Indonesia, Fasilitator Gerakan Anak Bersinar Bangsa Gemilang-ABBG, aktif dalam Transformation Connection Indonesia.)

Ketika meng­hadiri The 4-14 Window Global Conference 2009 di New York pada sebuah gereja Korea di kota Queens, hati saya terpana dengan pernyataan yang tajam dan menusuk. Diungkapkan bahwa 80% dari orang yang mengaku dirinya adalah seorang Kristen lahir baru, telah mengenal Kristus sebelum umur 18 tahun. Saya masih ingat betapa saya syok, mendengar bahwa anak-anak dan remaja adalah ladang misi paling luar biasa dan subur untuk me­nerima kebenaran Kristus. Sementara saya menghabiskan semua waktu, tenaga, dana dan usaha untuk menggarap Program TV Solusi di SCTV dan Obrolan Asik Tengah Malam: Khusus Dewasa di MNC-TV yang semuanya untuk memperkenalkan kasih Kristus kepada orang dewasa. Pada pertemuan itu, Tuhan begitu kuat menangkap hati saya hingga saya tersungkur di altar ruang konfrensi, menangis hebat, dan meminta ampun kepada Tuhan karena tidak menganggap penting generasi. Menyesali banyaknya kesempatan yang sudah berlalu, saya pun mulai menangis untuk generasi yang ada sekarang. Peristiwa yang saya alami di alter itu, sekaligus menjadi awal melangkah dalam sebuah era baru. Tuhan mengubah pola pikir saya terhadap generasi, pelayanan dan penginjilan.

Setelah pulang ke Indonesia, saya mulai melakukan riset mengenai keadaan gereja dan anak-anak Kristen di Indonesia. Sebuah gambaran yang jelas mulai terbentuk bahwa gereja di Indonesia berada di tengah-tengah bangsa yang sangat besar, dimana jumlah penduduk bertumbuh dengan sangat cepat. Diperkirakan saat ini ada 11,4 juta anak Kristen di bawah umur 14 tahun. 10 tahun mendatang, diper­kirakan rata-rata 28,5% dari jemaat gereja di bawah umur 14 tahun!

Anggaran Gereja Untuk Anak Hanya 3%

Fakta anggaran tahunan gereja yang dialokasikan untuk pelayanan anak dan remaja rata-rata hanya mencapai 3%. Melalui data riset tersebut, saya melihat munculnya suatu keadaan yang dapat mengancam kehilangan sebuah generasi. Saya mulai kumpulkan teman-teman dari Indonesia yang terbeban, dan menantang mereka untuk bersama-sama bertindak nyata demi menyelematkan generasi. Bulan Februari 2010, saya pun dipercayakan untuk menjadi fasilitator nasional untuk gerakan "Jen­dela 4-14" di Indonesia. Kami memberi nama gerakan tersebut "Anak Bersinar Bangsa Gernilang atau ABBG”. Kami mulai bekerja menjadi alat yang Tuhan pakai untuk membantu gereja Tuhan untuk bangkit, dan mengurus generasi milenial yang Tuhan percayakan kepada kita.

Kita jangan jatuh dalam jebakan menipu yang mengatakan, ‘Hal yang terpenting, ada sekolah minggu di gereja. Bukankah, ada guru sekolah minggu yang akan mengurus dan mengajar mereka.’ Pikiran seperti ini membuat kita sebagai gereja tertidur, karena gereja yang tertidur, adalah gereja yang menuju kepunahan. (CBN)

 

Baca juga:

Bersama Superbook, Rebut Kembali Generasi Bagi Tuhan

Dekade Kebangkitan Anak Indonesia Diwarnai Superbook

The Ways of God

The Best Shelter

Sumber : CBN Indonesia
Halaman :
1

Ikuti Kami