Komnas HAM akan Panggil Dipo Alam Terkait Pernyataan Bernada SARA
Sumber: Tribunnews

Nasional / 24 May 2013

Kalangan Sendiri

Komnas HAM akan Panggil Dipo Alam Terkait Pernyataan Bernada SARA

daniel.tanamal Official Writer
3874

Pernyataan Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam dalam akun Twitternya yang dinilai bernada SARA berbuntut panjang. Rencananya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan memanggil Dipo untuk dimintai klarifikasi.

"Senin depan kami akan melayangkan surat panggilan atas pernyataan Dipo Alam di Twitter yang agak kencang karena sudah masuk wilayah SARA," kata Ketua Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Pelanggaran HAM, Natalius Pigai, seperti dirilis Tribunnews.com, Jumat (24/5).

Pernyataan Dipo Alam, menurut Natalius dinilai bertentangan dengan prinsip hidup Kebhinekaan di Indonesia, bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta bertentangan dengan HAM dan  UU Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. "Soal pernyataan Dipo perlu diangkat Komnas HAM sebagai masalah serius karena beliau pejabat negara, apalagi berada dalam lingkaran Istana Kepresidenan," katanya.

Natalius juga mempertanyakan apakah pernyataan itu bersifat pribadi atau cermin dari pernyataan Istana Kepresidenan RI. "Karena pernyataan itu mengganggu pluralisme. Kita ini NKRI dan pluralisme sudah final. Bagaimana bisa seorang pejabat di lingkaran Istana keluarkan pernyataan bertentangan  dengan pluralisme," tambahnya.

Seperti diketahui, dalam akun twitternya @dipoalam49, pada 21 Mei 2013 lalu, Dipo mengkritik surat terbuka Franz Magnis Suseno kepada Appeal of Conscience Foundation (ACF) yang akan memberikan penghargaan World Stateman Award kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Konflik intra Islam sudah ada sejak dulu, tidak perlu dibesarkan isu minoritas ditindas mayoritas. Yang kita tentang adalah tindak kekerasan," kata Dipo membela SBY lewat akun Twitter-nya.

Nah, dalam kicauan selanjutnya barulah Dipo mulai menyinggung latar belakang Franz Magnis yang non-muslim. "Masalah khilafiyah antar umat Islam di Indonesia begitu banyak, jangan dibesarkan oleh yang non-muslim seolah simpati minoritas diabaikan," kicau Dipo.

Tak cukup di situ, mantan Ketua Umum Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia ini juga berkicau, "Umaro, ulama dan umat Islam di Indonesia secara umum sudah baik, mari liat ke depan, tidak baik pimpinannya dicerca oleh yang non-muslim FMS." FMS di akhir kicauan Dipo itu diduga kuat Franz Magnis-Suseno.

 

 

 




Sumber : Tribunnews
Halaman :
1

Ikuti Kami