Untuk Nikah, Pasangan di Jepang Rela Bayar Pendeta Bule Palsu
Sumber: asian offbeat

Nasional / 18 April 2013

Kalangan Sendiri

Untuk Nikah, Pasangan di Jepang Rela Bayar Pendeta Bule Palsu

Lois Official Writer
4134

Dulunya warga Jepang mengadakan pernikahan ala Shinto, namun sekarang tidak lagi. Diduga pernikahan Pangeran Charles dan Lady Diana sebagai pemicu pada 1980, tiga perempat dari semua upacara pernikahan di Jepang dilakukan dengan cara White Wedding budaya barat. Untuk itu, banyak pasangan yang rela membayar bule atau orang asing untuk menjadi pendeta palsu di pernikahannya.

Karena itu, banyak sekali pendeta palsu yang dibutuhkan. Syaratnya cukup aneh, pendeta palsu harus seorang bule atau memiliki wajah bule, dapat berbicara sedikit bahasa Jepang, dan mau melakukan upacara pernikahan selama 20 menit. Bule yang dibayar pun tidak perlu beragama Kristen, yang penting tata cara dan gaya bicara menyerupai pendeta. Hal ini meresahkan pendeta asli.

“Ini masalah besar. Mereka palsu dan memberi reputasi buruk pada kami. Lagipula pernikahan itu penting dan harus dilakukan dengan benar, sementara pasangan yang menggunakan pendeta palsu tidak bisa mendapatkan esensi dari sebuah pernikahan,” kata salah satu pendeta, seperti dilansir OddityCentral.

Pernikahan bukanlah tindakan main-main karena mestinya hanya terjadi sekali seumur hidup. Karena itu, mengundang pendeta palsu dinilai kurang etis, apalagi kita tahu bahwa pendeta adalah wakil Tuhan di bumi sehingga berkat dari Tuhan pun bisa datang ke dalam keluarga yang akan dibina.\

 

Baca juga :

Gereja Inggris Enggan Berkati Pernikahan Sejenis

Gereja Kuno Tempat Pernikahan Pocahontas Ditemukan

Emosi Negatif Datang Dari Persepsi yang Salah

Kesalahan yang Sering Dilakukan Orangtua

Penyebab, Ciri dan Penanganan Anak Autis

Mari Jadi Berkat Melalui Media

Sumber : merdeka by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami