Inilah Pesan Paskah PGI Tahun 2013 (1)
Sumber: Jawaban

Internasional / 29 March 2013

Kalangan Sendiri

Inilah Pesan Paskah PGI Tahun 2013 (1)

Budhi Marpaung Official Writer
4563

Seperti halnya di saat perayaan Natal 2012 lalu, Majelis Pengerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPH PGI) pada perayaan Paskah tahun 2013 ini juga menyampaikan pesan terbuka kepada seluruh umat Kristiani di seluruh Nusantara.

Mengutip salah satu bagian pesan yang ditulis, PGI mengajak gereja-gereja lintas-denominasi di Indonesia untuk semakin mempererat persekutuan dengan tujuan agar fungsi gereja sebagai garam dan terang dapat diimplementasikan secara optimal di tengah-tengah situasi bangsa Indonesia yang sedang diperhadapkan dengan banyaknya bencana baik alam maupun bencana sosial.

Berikut pesan lengkap Paskah PGI Tahun 2013 (1) :

PESAN PASKAH

PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA

TAHUN 2013

“Kristus, Yang sulung dari segala yang diciptakan”

(bdk. Kolose 1:18)

Umat Kristiani Indonesia yang dikasihi oleh Yesus Kristus,

Salam Sejahtera, 

1.  Ketika bangsa  kita masih tetap bergumul dengan berbagai persoalan, baik bencana alam maupun bencana-bencana sosial, berita Paskah kembali datang menyapa kita. Paskah adalah, ketika Allah memberikan pengharapan di tengah keputusasaan, optimisme di tengah pesimisme, pembebasan di tengah perbudakan dosa, kehidupan di tengah kematian. “Allah telah mendamaikan diri-Nya dengan manusia, dan dengan seluruh ciptaan-Nya” adalah berita Paskah paling kuat, ketika budaya konflik dan peperangan di antara sesama, dan pencemaran terhadap alam masih tetap dianut dan dipraktekkan secara luas oleh masyarakat kita. Bahwa Allah membangkitkan Yesus dari kematian adalah pengesahan Allah terhadap kehidupan, yaitu betapa berharganya kehidupan, dan karena itu tidak boleh disia-siakan. 

2. Kebangkitan Kristus menciptakan hubungan baru antara Allah dengan manusia dan dengan seluruh ciptaan-Nya. Kristus adalah Pusat hubungan baru itu. Ia bahkan disebut sebagai Yang Sulung dari seluruh ciptaan, sebagaimana dikatakan dalah Kolose 1:18: “Ialah kepala Tubuh, yaitu Jemaat. Ialah Yang Sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.” Itu tidak berarti, Kristus yang bangkit itu identik dengan seluruh mahluk ciptaan, kendati di dalam kebebasan dan kedaulatan-Nya Ia bisa saja menyamakan diri dengan mahluk ciptaan tersebut. Justru itulah makna mendalam dari inkarnasi, ketika Allah memilih menjadi manusia. “Sulung” (Yn: prototokus) adalah penegasan bahwa Kristus adalah “Yang Sulung Itu Sendiri”. Sebagai demikian, “di dalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu” (ay.6), yang juga berarti, Ia berkuasa atas segenap ciptaan. Bahwa Ia “yang pertama bangkit dari antara orang mati”, semakin menegaskan keutamaan Kristus, sekaligus menjadi dasar pemahaman dan keyakinan akan kebangkitan orang mati. Kalau Kristus adalah Yang Sulung dari segala ciptaan, maka “jemaat” adalah tipe awal (prototype) dari kemanusiaan baru yang sudah diperbaharui oleh Kebangkitan. Sebagai demikian, jemaat berkewajiban meneruskan amanat kehidupan ini kepada segala mahluk. Ini melahirkan pengharapan akan makna hidup baik di masa kini, maupun nanti.

3. Dalam Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-Geraja di Indonesia (MPL-PGI), 25-28 Januari 2013 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, gereja-gereja kembali menyatakan keprihatinan mendalam terhadap makin terganggunya keutuhan ciptaan di bumi Indonesia. Hal itu terlihat misalnya dalam hal makin masifnya perusakan dan kerusakan lingkungan yang di dalamnya kita tinggal. Pertikaian seputar kepemilikan tanah dan akses terhadap sumber daya alam yang makin krisis memperlihatkan bahwa kita memang sedang terancam oleh berbagai kekuatan global (global force): persoalan demografi, sumber daya alam, globalisasi dan perubahan iklim.

4.  Dalam keadaan seperti ini, gereja sebagai tipe awal kemanusiaan baru dipanggil untuk memahami secara baru makna pemberian mandat, “Berkuasalah, penuhilah… taklukanlah” (Kej.1:28), bukan sebagai akta eksploitasi terhadap alam ciptaan-Nya, tetapi justru sebagai jurukunci yang setia memelihara dan mengelolanya secara bertanggung jawab. Peristiwa Paskah itulah justru yang memberi harapan dan semangat baru melalui pendamaian dan rekonsiliasi sejati yang diprakasai Allah ke atas manusia dan seluruh mahluk ciptaan-Nya. Alhasil, penebusan, tidak saja mendamaikan manusia dengan pencipta-Nya, tetapi juga mendamaikan manusia dengan seluruh ciptaan Allah.

 

Bersambung ke Inilah Pesan Paskah PGI Tahun 2013 (2)


Baca juga :

Polresta Depok Kerahkan 1.041 Polisi Untuk Amankan Paskah

Tangkap Penjudi Togel, Kapolsek Justru Tewas Dipukuli Massa

Gereja-Gereja Se-Cikarang Berdoa Bagi Transformasi Indonesia

Tips Agar Tubuh Tetap Fit Kala Beraktivitas Kerja

Jusuf Kalla : Konflik Agama Sulit Diatasi

Pengorbanan Bapa

KWI : Kami Bersukacita Atas Terpilihnya Paus Fransiskus

Sumber : pelkesi.or.id / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami