Kepala Desa dan Preman Pukuli Wartawati Hingga Keguguran

Nasional / 4 March 2013

Kalangan Sendiri

Kepala Desa dan Preman Pukuli Wartawati Hingga Keguguran

daniel.tanamal Official Writer
3381

Kekerasan terhadap wartawan saat meliput berita kembali terjadi. Kini yang menjadi korban adalah wartawati Paser TV Normila Sari Wahyuni (23) yang dipukuli oleh seorang oknum Kepala Desa Rantau Panjang, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur dan belasan preman.

Normila menuturkan bahwa saat itu dirinya melakukan peliputan kasus sengketa tanah yang menyebabkan salah satu rumah penduduk dirusak massa. Seusai mengambil gambar di lokasi kejadian dan hendak pulang, tiba tiba sejumlah preman dan seorang oknum kepala desa langsung merebut kamera dan melakukan tindakan kekerasan. 

"Saya diseret seperti binatang seusai melakukan peliputan, baju dan celana saya sobek. Saya keguguran setelah seluruh badan termasuk perut saya diinjak injak oleh preman dan oknum Desa. Mereka memperlakukan saya tidak manusiawi," tuturnya saat dihubungi Media Indonesia dan dirilis Metrotvnews Minggu (3/3).

Para preman tersebut kemudian membuang baju dan celana yang dipakainya serta lensa kamera miliknya ke rawa. Warga yang melintasi tempat kejadian segera menolong Normila yang dibiarkan tergeletak. Korban pun di rawat di Rumah Sakit Umum Panglima Sebaya, Tanah Grogot dengan sejumlah luka memar ditubuh korban akibat pukulan benda tumpul

"Ada warga yang melintasi jalan itu dan membawa saya ke rumah sakit. Padahal saya sudah menjelaskan kepada mereka, jika saya adalah wartawan dan telah menunjukan kartu pers saya, serta kartu PWI Paser, namun tetap saja mereka memukul dengan membabi-buta. Saya juga sudah melaporkan kejadian ini," tuturnya.

Tidak hanya menderita luka, Normila yang saat itu melakukan peliputan kasus sengketa tanah di desa tersebut dan sedang hamil dengan masa kandungan satu bulan, harus mengalami keguguran akibat pemukulan tersebut. Kejadian ini pun telah dilaporkan kepada aparat setempat. Ketua PWI Paser Nurdin mengecam pemukulan yang disebutnya sebagai tindakan tidak manusiawi dan telah melanggar kebebasan pers. 

 

 


Sumber : metrotvnews.com
Halaman :
1

Ikuti Kami