Bunuh Ular Pohon, Guam Terjunkan Bayi Tikus Mati

Nasional / 1 March 2013

Kalangan Sendiri

Bunuh Ular Pohon, Guam Terjunkan Bayi Tikus Mati

Lois Official Writer
4070

Dalam upaya mengendalikan perkembangbiakan ular pohon yang mengancam kehidupan satwa asli di Guam, otoritas melakukan operasi unik yaitu menerjunkan bayi-bayi tikus mati yang sudah diisi racun ke dalam hutan. Bayi—bayi tikus itu akan diisi obat penghilang rasa nyeri biasa, namun mematikan bagi reptil. Hanya diperlukan sekitar 80 miligram acetaminophen – setara dosis anak-anak untuk pengobatan- untuk membunuh seekor ular pohon dewasa. Efek obat ini akan mematikan setelah 60 jam.

Ular pohon coklat itu diperkirakan terbawa kapal-kapal militer AS waktu Perang Dunia II dan sekarang sudah berkembang biak tak terkendali sehingga memusnahkan populasi berbagai jenis burung asli di pulau tersebut. Hal ini terjadi karena di Guam tidak ada predator alam untuk ular-ular ini.

“Situasi di Guam ini sangat unik,” ujar William Pitt, ahli biologi dari Kementerian Pertanian AS yang bekerja di Pusat Penelitian Satwa Liar Nasional di Hawaii. “Tidak ada wilayah lain di dunia ini yang menghadapi masalah ular seperti Guam,” katanya. Adapun proyek hujan tikus akan dimulai Maret atau April.

Agar dapat menohok ular pohon, tikus-tikus tersebut akan diikat pita yang terjalin dengan potongan-potongan karton yang dirancang agar jatuh memutar dan tersangkut di dahan-dahan pohon. Gerakan ini akan membawa 2.000 anak tikus, bukan untuk membasmi ular pohon tapi lebih kepada mengendalikan populasinya.

Ketidakseimbangan ekosistem alam memang dapat menyebabkan punahnya suatu spesies dan juga spesies lain berkembang dengan merajalela. Keseimbangan diperlukan dalam siklus kehidupan, dalam hal apapun, termasuk manusia di dalamnya.

 

Baca juga :

Selamat Bergabung Untuk JCers di Bulan Cinta 2013

4 Langkah Mudah Untuk Mengampuni

Minimalkan Dampak Cerai Pada Anak Versi Para Ahli

Berbagai Efek Buruk Minuman Soda Bagi Keindahan Tubuh

Resep Pempek Lenggang, Pempek yang Telur Banget

Sumber : beritasatu by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami