Anda Bisa Memilih Bagaimana Harus Berpikir (3-tamat)

Kata Alkitab / 14 February 2013

Kalangan Sendiri

Anda Bisa Memilih Bagaimana Harus Berpikir (3-tamat)

Contasia Christie Official Writer
242

Selain berpikir bahwa masa depan kita ditentukan oleh masa lalu kita, kita juga berpikir bahwa suatu keadaan terlalu sulit bagi kita. Kedua pemikiran itu saja sudah sangat membebankan kita, namun ada hal-hal salah lainnya yang sering juga kita pikirkan. Inilah pemikiran yang salah tersebut.

3. Aku tidak bisa menunggu lagi, aku perlu terobosan itu sekarang

Ada sifat tidak sabar dimana mereka tidak mau menunggu, (padahal) ada sesuatu yang kadang butuh waktu lebih lama daripada yang kita pikirkan. Semuanya akan terasa lebih berat, lebih mahal daripada yang kita pikirkan, dan perlu waktu lebih lama daripada yang kita pikirkan. Tapi semuanya tidak jadi masalah kalau kita punya kesabaran. Bagaimanapun frustasinya kita, tidak akan membuat Tuhan terburu-buru. Yang bisa tercuri malah sukacita kita.

Alkitab mencatat bangsa Israel menjadi tidak sabar karena tantangan yang mereka hadapi. Semua yang dapat kita temukan dalam Bilangan 20-21 adalah mereka berkelana di dalam padang gurun. Mereka menjadi tidak sabar karena tantangan yang mereka hadapi, sehingga mereka ingin kembali ke tanah Mesir.

Kita tidak bisa kembali lagi ke masa lampau kita, cobalah berpikir bahwa hidup tidak terlalu susah. Berapa lamapun kita harus menunggu, kita harus menunggu dengan sikap yang baik. Karena waktunya Tuhan sempurna dalam hidup kita. Jika kita tidak sabar, kita akan susah hati senantiasa. Di dalam kitab Yakobus dikatakan bersabarlah selama engkau menanti-nanti. Menanti adalah fakta yang terjadi di dalam kehidupan.

Kadangkala saya berpikir bahwa hidup kita kebanyakan diisi dengan penantian. Kita menantikan suatu hal, yang kemudian kita dapatkan. Lalu kita akan menantikan hal lainnya.

Berpikirlah sesuatu hal yang bisa membuat kita senang, dan jangan pikirkan hal-hal yang membuat kita bersusah hati. Saudara bisa mulai berhenti memikirkan pemikiran yang salah dan mulai pikirkan pemikiran yang benar, dan hidup saudara akan mengalami hal yang luar biasa.

4. Bukan salah saya

Setiap kali jika ada sesuatu yang salah, bangsa Israel menyalahkan Musa atau Tuhan. Di dalam hidup saya, jika saya bertingkah tidak baik, seringkali saya menyalahkan pelecehan yang saya alami. Tuhan ingin kita mengambil tanggung jawab atas setiap perbuatan kita dan bukannya menyalahkan yang lain.

Ketika Adam dan Hawa di Taman Eden, Adam menyalahkan Hawa. Sebenarnya, dia juga menyalahkan Tuhan karena Adam katakan, ‘Wanita yang Engkau berikan padaku”. Sebenarnya, Adam harus jadi kepala keluarga dan harus menjawab tidak saat Hawa menawarkan buah tersebut.

Sangat mudah menyalahkan orang lain atas prilaku buruk kita. Saya ingin kita berpikir ini sebentar, kita selalu menyalahkan orang lain dan hal ini menghalangi kita dimerdekakan.

Zakheus merupakan contoh kebalikan. Dia seorang yang pendek namun saat Yesus datang, dia tidak berkata, “Oh, aku kehilangan kesempatan karena tubuhku pendek. Aku tidak akan dapat kesempatan melihat Yesus. Aku kelewatan segala sesuatu, aku begitu buruk.” Bukan itu yang Zakheus lakukan. Alkitab katakan, dia lari melintasi orang banyak dan memanjat pohon. Jadi jika saudara bergumul di area tertentu, saudara bisa cari jalan keluar di area yang lain. Zakheus akhirnya dapat melihat Yesus jauh sebelum Yesus tiba.

Ini bagian yang saya sukai. Ketika Yesus melewati tempat itu, Yesus melihat ke atas pohon. Apa yang membuat Yesus berhenti dan mau melihat ke atas pohon? Ada sesuatu dalam roh Zakheus, roh yang bertekad menaklukkan keadaan, roh yang penuh dengan api yang menarik perhatian Yesus. “Turunlah, Saya ingin makan di rumahmu,” kata Yesus pada Zakheus. Di tengah banyaknya kerumunan itu, Yesus memilih makan di rumah Zakheus.

Saudara memiliki segala sesuatu yang saudara butuhkan, dan jika saudara tidak dikalahkan hal-hal lain, jika saudara punya roh yang menyala-nyala, sama seperti Zakheus, itulah sikap yang dapat membawa kita kepada Yesus. Saya akan memanjat pohon itu, saya akan punya kehidupan yang lebih baik, saya tidak akan mengalami kehidupan yang tidak baik, hanya karena saya pernah dilecehkan saja.

Berpikir positif tentang segala sesuatu memang lebih menyenangkan. Jika pikiran negatif mengganggu, segera ubah. Kita tidak diciptakan untuk direndahkan ataupun dipermalukan tapi kita adalah anak Allah yang diciptakan unik dan serupa gambaran Allah yang luar biasa, karena itu kita pun luar biasa.

Sumber : jawaban.com by lois horiyanti
Halaman :
1

Ikuti Kami