SBY Pimpin Penyelamatan Partai Demokrat, Banyak Pihak Kecewa

Nasional / 9 February 2013

Kalangan Sendiri

SBY Pimpin Penyelamatan Partai Demokrat, Banyak Pihak Kecewa

Puji Astuti Official Writer
2162

Dalam pernyataannya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono  menyatakan mengambil alih kepemimpinan partai untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan.

Dalam pidatonya di rumah pribadinya, Cikeas, Bogor, Jumat (8/2) malam, SBY memaparkan 8 langkah yang akan dilakukannya, diantaranya dalah penandatanganan pakta integritas oleh seluruh anggota partai, melakukan reposisi personil pengurus partai, dan setiap kader wajib melaporkan harta kekayaan pada pengawas partai. Selama Partai Demokrat dipimpin langsung oleh SBY, Anas Urbaningrum yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat diminta untuk fokus pada permasalahan hukum yang dihadapinya. SBY juga berjanji kepada Anas bahwa tim hukum partai akan membantunya.

Keputusan SBY untuk kembali fokus mengurusi partai ini dipandang negatif oleh beberapa pihak, mengingat sebelumnya SBY pernah meminta untuk para menterinya yang berasal dari partai politik untuk lebih fokus pada tugasnya sebagai menteri daripada mengurus partai.

"Harusnya termasuk SBY sebagai presiden juga. Uruslah negara, uruslah rakyat," demikian pernyataan Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin, Sabtu (9/2).
Senada dengan TB Hasanuddin, Pengamat Politik dari Universitas Islam Nasional Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto memandang keputusan SBY tersebut akan menimbulkan kerugian, terutama untuk dirinya sendiri.

"Pastinya kerugian buat SBY. Dengan mengambilalih urusan partai berarti akan ada loyalitas ganda SBY kepada negara dan bangsa di satu sisi dan kepada partai di sisi lain, padahal mengurusi partai pun akan membutuhkan banyak energi dan perhatian," demikian ungkap Gun Gun.

Dapatkah Susilo Bambang Yudhoyono dapat menjadi nahkoda dua kapal sekaligus, memimpin negara dan partai secara bersamaan? Tentunya hal itu tidak mudah. Namun diharapkan SBY sebagai seorang presiden tidak mengorbankan kepentingan rakyat untuk kepentingan kelompoknya. Ini adalah tantangan kepemimpinan yang besar yang harus dihadapi SBY, dan jika berhasil melewatinya, ia akan dikenang sebagai seorang pemimpin yang hebat. 

Sumber : Tribunnews.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami