Umat Kristen Malaysia menghadapi ancaman terkait penggunaan kata Allah dalam Alkitab. Sekelompok orang yang menamakan dirinya Anti-Bible Bahasa Melayu menyatakan akan membakar Alkitab yang menggunakan kata Allah sebagai kata tunjuk kepada Tuhan.
Pihak kepolisian Malaysia menyatakan telah menerima laporan dari seorang pendeta tentang selebaran yang dimasukkan pada kotak surat gereja pada 20 Januari 2013, namun pihak berwajib meminta umat Kristen tidak percaya begitu saja dengan ancaman tersebut.
"Kami meminta masyarakat agar tidak percaya pada rumor atau isu sensasional karena hal tersebut dapat mengganggu ketertiban umum dan memecahbelah rakyat," demikian pernyataan Kepala Polisi Negara, Abdul Rahim Hanafi yang dikutip oleh Freemalaysiatoday.com, Kamis (24/1).
Abdul Rahim juga memperingatkan bahwa polisi akan bertindak tegas kepada mereka yang mengorganisir ataupun partisipan yang terlibat dalam tindakan pembakaran Alkitab seperti yang diancamkan.
Menurut berita yang dirilis oleh Reuters.com, ancaman pembakaran Alkitab ini kemungkinan berkaitan erat dengan pemilu yang akan diselenggarakan di Malaysia kurang lebih satu bulan lagi. Banyak pejabat tinggi Malaysia melihat bahwa isu ini sengaja dihembuskan untuk merusak keharmonisan yang ada di negeri tersebut dan membuat gesekan antar etnis serta agama semakin memanas.
Konflik penggunaan kata Allah sendiri telah berlangsung lama di Malaysia. Umat Kristen dilarang menggunakan kata Allah karena dianggap akan membingungkan bagi umat Muslim dan dapat menyesatkan. Namun pada tahun 2009, sebuah koran Katolik berhasil memenangkan isu penggunaan kata Allah ini di pengadilan. Selanjutnya pemerintah mengijinkan penggunaan kata Allah asal tidak digunakan untuk penginjilan kepada umat Muslim.
Baca juga :
Kisah Nyata Suami yang Senang Menyakiti Hati Istrinya
Forum JC : Ide Untuk Pertemuan JCers Berikutnya
3 Tips Hadapi Putus Cinta Secara Kristiani
Inilah Solusi Terbaik Cegah Demam Berdarah
Sumber : Freemalaysiatoday.com | Reuters.com | Puji Astuti