Hujan, Banyak Jemaat Pilih Tidak Beribadah ke Gereja

Spirituality / 13 January 2013

Kalangan Sendiri

Hujan, Banyak Jemaat Pilih Tidak Beribadah ke Gereja

Puji Astuti Official Writer
6242

Hampir seminggu ini curah hujan yang cukup tinggi mengguyur kota Jakarta dan sekitarnya. Akibatnya, banyak wilayah yang kebanjiran dan juga jalan yang tergenang air. Namun dampak curah hujan yang tinggi ternyata juga dialami gereja, yaitu banyak jemaat yang tidak hadir ibadah.

Ternyata hujan cukup membuat para jemaat urung untuk beribadah, salah satu gereja yang sepi pengunjung pada Minggu (13/1) adalah Gereja Bethel Indonesia di Jalan Raya Daan Mogot KM2.

"Ini yang ibadah pagi sepi. Misa jam 8 biasanya parkir sampai sana, sekarang cuma di dalam parkiran," demikian pernyataan Nikson, seorang juru parkir di daerah tersebut yang diwawancara oleh Liputan6.com pada Minggu pagi.

Gereja GBI Daan Mogot yang mengadakan dua kali ibadah pada pukul 8 dan 10 tersebut sepi pengunjung di kedua jadwalnya. Namun kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Jakarta, di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur yang penduduknya mayoritas adalah penganut Katolik dan Kristen pun gerejanya banyak yang kosong karena permasalahan hujan deras yang mengguyur sejak sabtu malam hingga Minggu pagi.

Menurut berita yang dirilis Kompas.com, hari minggu biasanya gereja-gereja di kota Kupang akan dibanjiri jemaat. Ada sekitar 300 gereja yang ada di kota tersebut, setiap gereja akan dikunjungi antara 500 hingga 5000 jemaat. Namun hari minggu ini jauh berbeda. Di Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui, Kupang misalnya, pada misa pertama beberapa  jemaat basah kuyup kehujanan karena mereka beribadah di gereja darurat sebab gereja baru sedang dalam proses pembangunan. Misa yang biasanya dipadati sekitar 1000 jemaat, namun di misa pertama hanya hadir 50 orang. Misa kedua biasanya diikuti 2000 jemaat, namun kembali hanya dihadiri sekitar 50 orang.

Pastor Paroki Santo Yoseph Penfui Kota Kupang, Romo Maksi Un Bria Pr mengatakan bahwa hanya umat yang memiliki iman yang kuat dan nekad yang hadir pada misa pertama yang berjalan dalam guyuran hujan deras.

Sungguh miris, ternyata di masa-masa umat Kristen Indonesia bebas beribadah dan menyembah Tuhan di gereja, hujan saja sudah cukup untuk menggoncangkan iman dan membuat banyak orang mengurungkan niat pergi beribadah. Bahkan untuk pergi ibadah dibutuhkan iman yang kuat. Bagaimana nanti jika terjadi masa-masa penganiayaan ya?

Baca juga : 

Kisah Wanita dan 25 Orang Penolongnya

Sumber : Liputan6.com | kompas.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami