Maldini : Milan Kehilangan Sentuhan Magis

Nasional / 1 January 2013

Kalangan Sendiri

Maldini : Milan Kehilangan Sentuhan Magis

daniel.tanamal Official Writer
2566

Menurunnya performa dan prestasi raksasa Italia AC Milan sejak kurun dua tahun belakangan ini ditenggarai akibat kehilangan sosok yang dapat menyemangati dan memberikan nilai keberhasilan Milan sejak turun temurun. Hal inilah yang diutarakan legenda Il Diavolo Rosso, Paolo Maldini.

Pemain berjuluk Il Capitano ini menceritakan bagaimana dirinya da rekan satu timnya terdahulu mendapat sebuah kekuatan yang menyatukan. "Aku beruntung bersama Milan selama 25 tahun. Ketika aku datang, aku melihat fondasi yang sangat kuat untuk membangun klub besar. Presiden Silvio Berlusconi datang dan mengajarkan kami untuk memikirkan hal-hal besar, dan tentu saja karena investasinya. Arrigo Sacchi datang dan kami memiliki mental sehingga kami menjadi simbol sebuah gaya sepak bola," katanya.

"Itu sesuatu yang magis. Perlahan, sentuhan magis itu hilang dan Milan berubah menjadi klub yang betul-betul biasa. Itu karena Milan berhenti menyampaikan pesan itu dan mereka yang menciptakan sejarah klub berhenti menyampaikan pengetahuan mereka kepada generasi berikut. Saat ini, tak ada seorang pun yang menciptakan sejarah ada di Milan, kecuali mereka yang ada di posisi tidak vital," lanjutnya.

Maldini menyebutkan bahwa Bayern Muenchen dan Real Madrid, memiliki direktur yang punya karisma kuat seperti Franz Beckenbauer, Uli Hoeness, Karl-Heinz Rummenigge, Emilio Butragueno, Ricardo Gallego, dan Jorge Valdano untuk para generasi di klubnya masing-masing. "Sentuhan magis masih ada dan disampaikan oleh mereka yang mengalaminya dan bahkan menciptakannya. Milan memiliki sentuhan magis itu selama 25 tahun, tetapi kemudian kehilangan itu."

Dirinyapun mengemukakan bahwa selama bermain untuk Milan, ia mendapatkan sejumlah tawaran bermain dari klub lain. "Juventus menginginkan saya, sementara Gianluca Vialli menginginkan saya di Chelsea pada 1996. Namun, saya memilih tetap bersama Milan untuk bangkit setelah musim yang buruk. Itu adalah pilihan yang tepat. Arsenal mengajukan penawaran yang secara ekonomis bagus dan ada juga tawaran dari Sir Alex Ferguson di Manchester United," aku Maldini.

Namun kebesaran hati karena rasa memilik yang kuat dan rasa tanggungjawablah yang diakuinya membuat dirinya dan beberapa rekan satu tim lainnya bertahan. "Sejujurnya, sebagian besar tawaran itu datang bersamaan saat Milan mengalami musim yang buruk. Tawaran-tawaran itu mungkin akan lebih mudah untuk diterima, tetapi mereka yang menjadi inti tim ini memikul tanggung jawab dan memilih untuk bertahan sampai kami bisa membalikkan keadaan.”

 

 

 

Sumber : kompas.bola
Halaman :
1

Ikuti Kami