Salib Raksasa, Simbol Agama & Objek Wisata di Toraja

Nasional / 31 December 2012

Kalangan Sendiri

Salib Raksasa, Simbol Agama & Objek Wisata di Toraja

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
9102

Perayaan natal di Toraja Utara tahun ini berlangsung meriah. Penyebabnya, pemerintah kabupaten Toraja Utara mendirikan salib raksasa di puncak bukit Singki Rantepao, ibu kota Toraja Utara yang diresmikan pada Jumat 28 Desember 2012.

Salib dengan tinggi 30 meter lebar 12 meter ini akan menjadi objek wisata reliji bagi umat kristiani. Lokasinya yang di atas bukit menyebabkan Salib raksasa bisa terlihat ketika memasuki Toraja Utara.

"Rencana pembangunan salib raksasa ini sejak tahun 1973. Namun sekarang baru bisa dilakukan karena baru mendapatkan dana," kata kepala dinas pariwisata Toraja Utara Yakin Tandirerung kepada Tempo Ahad 30 Desember 2012.

Salib bukit Singki diresmikan oleh gubernur Sulawesi Selatan Jumat 28 Desember 2012. Peresmian salib sebagai salah satu rangkaian perayaan lovely december di Toraja. Salib ini juga akan menjadi simbol seratus tahun kristen masuk di Toraja. "Tahun 2013 tepat seratus tahun agama kristen masuk di Toraja"

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan Jufri Rahman mengatakan, pembangunan salib raksasa ini sebuah terobosan baru yang dilakukan pemerintah daerah.

"Keberadaan salib raksasa ini bukan hanya kebanggaan masyarakat Toraja Utara, tetapi ini bagian dari langkah kreatif yang dilakukan pemerintah daerah untuk memperkuat destinasi Toraja yang akan didorong menjadi pariwisata dunia," kata Jufri.

Salib raksasa ini akan menjadi yang pertama dan terbesar di Sulawesi Selatan setelah tugu salib raksasa yang ada Papua dan Bitung.

Pembangunan salib raksasa menelan anggaran sekitar Rp 6 miliar setelah pemerintah daerah mengalokasikan anggaran Rp 4,5 miliar dalam APBD Kabupaten Toraja Utara. Sebelumnya pembangunan salib raksasa ini telah menyerap anggaran daerah sebesar Rp 1,5 miliar.

Salib raksasa atau patung Yesus yang megah sepertinya dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa daerah tersebut adalah kantong Kristen. Seharusnya hal itu tidak perlu terjadi, namun ini semua terjadi karena mereka mencontoh dari para pemimpin yang ada di Jawa, Sumatera dan beberapa daerah lainnya yang juga menunjukkan simbol-simbol keagamaan.

 

Baca Juga :

Makanan Yang Berkasiat Hilangkan Bau Badan

Atasi Ketiak Menghitam Hanya Dalam Seminggu

Astaga, Messi Bakal Digaji 1 Milyar Per Hari!

Bye Bye Majalah Newsweek!

Solusi Untuk Semua Kalangan

Sumber : tempo / jp.mamora
Halaman :
1

Ikuti Kami