Menyepakati Anggaran Belanja Tahun Baru

Marriage / 29 December 2012

Kalangan Sendiri

Menyepakati Anggaran Belanja Tahun Baru

Budhi Marpaung Official Writer
3138

Uang adalah salah satu masalah sensitif di dalam kehidupan manusia, khususnya mereka yang sudah berumah tangga. Tanpa ada keterbukaan di dalam hal ini maka suami-istri akan terus berkonflik.

Melihat tahun baru yang sudah di depan mata, otomatis tiap pasangan bersiap membeli barang-barang, entah itu untuk keperluan pribadi, keluarga, atau pun orang lain. Namun, sebelum Anda dan pasangan melakukan itu ada baiknya Anda duduk berdua membicarakan mengenai anggaran belanja keluarga.

Walaupun sepertinya hal ini tidak terlalu sulit untuk dilakukan, tetapi banyak keluarga yang gagal untuk merealisasikannya. Jika ditelusuri lebih lanjut maka persoalan utamanya adalah karena tidak adanya kata sepakat diantara suami maupun istri.

Sebelum lebih jauh, ada baiknya kita sama-sama menyatukan persepsi tentang arti dari ‘sepakat’. Berdasarkan kamus bahasa Indonesia, sepakat berarti sama-sama menyetujui atau semufakat. Jadi, jika begitu berarti adalah tidak sah bila hanya satu saja yang mengiyakan, sementara pihak lain tidak. Oleh sebab itu, ketika merancang anggaran, baik suami atau istri harus sama-sama menyatakan iya atas setiap rincian belanja yang tertulis di dalam anggaran. Kalau tidak maka disarankan untuk tidak dicantumkan dalam kertas anggaran.

Aplikasi

Selayaknya konsep anggaran per-bulan, di dalam anggaran belanja khusus Tahun Baru, Anda berdua pun harus melakukan yang namanya prioritas. Anda berdua harus me-list apa yang utama untuk dibeli. Pastikan bahwa Anda berdua tidak menunjukkan sikap “terserah” ketika berdiskusi. Ingatlah, ini adalah anggaran Anda berdua sehingga Anda berdua bertanggung jawab terhadap uang yang keluar nantinya.

Sebisa mungkin ketika merancang anggaran, dana tak terduga sudah Anda berdua masukkan ke catatan anggaran. Biasanya besaran dana tak terduga ialah antara 10-15 persen. Jangan kurang dari besaran ini. Kalau pun lebih, selisih prosentasenya jangan terlalu melewati dari yang umumnya dianjurkan para perancang keuangan.

Apabila di dalam kenyataannya nanti ada sisa uang maka bicarakan sisa uang itu mau dialokasikan ke mana.

Selain kasih dan tuntunan Tuhan, kesepakatan dua orang di dalam sebuah keluarga sangatlah menentukan keberlangsungan rumah tangga yang dibina. Semakin Anda sering bersepakat  - tanpa paksaan tentunya – dengan pasangan Anda, semakin kuat tautan cinta di antara Anda berdua. Jadi, usahakanlah selalu bersepakat karena Tuhan pun menghendaki itu yang terjadi di dalam kehidupan Anda berdua !

Sumber : berbagai sumber / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami