KNKT Rilis Penyebab Jatuhnya Sukhoi Superjet 100

Nasional / 19 December 2012

Kalangan Sendiri

KNKT Rilis Penyebab Jatuhnya Sukhoi Superjet 100

Lois Official Writer
5129

Menurut Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT), jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 pada 9 Mei 2012 lalu terjadi akibat adanya percakapan di ruang kokpit yang menyebabkan Pilot in Command (PIC) teralihkan perhatiannya dari peringatan yang dibunyikan oleh Terrain Awareness Warning System (TAWS). Hal ini terungkap dari hasil percakapan yang diambil dari Cockpit Voice Recorder (CVR) yang ditemukan enam hari setelah jatuhnya pesawat.

Meskipun rekaman berisakan dua jam itu ditemukan dalam keadaan hangus namun memori modulnya masih dalam keadaan baik dan bisa didengar dengan kualitas yang baik. Rekaman hasil percakapan yang sama juga ditemukan dalam Flight Data Recorder (FDR) yang ditemukan tiga minggu setelahnya. Rekaman ini berisikan 150 jam rekaman, termasuk 22 menit terakhir sebelum kecelakaan terjadi.

Mardjono Siswosuwarno, Investigator in Charge KNKT, mengatakan bahwa percakapan terjadi antara pilot dengan tamu yang juga duduk dalam kokpit yang diduga adalah pembeli yang potensial dari sebuah perusahaan. Pukul 14.26, pilot sedang melakukan demonstrasi, meminta izin untuk turun ke ketinggian 6.000 kaki, serta membuat orbit (lintasan melingkar) ke kanan atau arah kembali ke Bandara Halim Perdanakusuma. Setelah minta turun, sempat terdengar percakapan pilot yang secara riuh meneriakkan, “Ini mau turun atau orbit?” Pilot pun mengaktifkan sistem auto pilot pesawat.

Dalam simulasi yang diberikan oleh KNKT pada jumpa pers, digambarkan bahwa saat pesawat yang sedang membuat orbit ke arah Halim, percakapan masih terjadi. “Karena percakapan tersebut, yang semula pesawat seharusnya membuat lingkaran, akhirnya menjadi meleset ke arah selatan (tebing). Jadi pesawat bisa dikatakan meleset dari orbitnya,” ujar Mardjono.

Sekitar pukul 14.31 atau 38 detik sebelum benturan, Mardjono menyebutkan TAWS memberikan peringatan berupa “Terrain Ahead, Pull Up” sebanyak satu kali dan diikuti oleh “Avoid Terrain” sebanyak enam kali sesudahnya. “Karena adanya beberapa distraction (pengalihan) tadi, pilot mematikan TAWS, karena berasumsi bahwa peringatan-peringatan tersebut diakibatkan oleh database yang bermasalah,” ujarnya lagi.

Sang pilot yang teralihkan perhatiannya menganggap pesawat dalam posisi orbit yang semestinya sehingga menganggap alarm yang berbunyi sebagai kesalahan. Seringkali ada juga ‘alarm-alarm kehidupan’ yang berbunyi dalam hati kita, namun ada berapa banyak yang kita dengar dan kita ikuti?

 

Baca Juga :

Ikuti Ajang Lagu Positif di Jawaban.com Yuk

Tempat yang Bisa Dijadikan Liburan Romantis Suami Istri

Natal Bermakna Bagi Pasangan, Jika Ada Yesus di Dalamnya

Gigi Copot? Kini Bisa Ditumbuhkan Lagi Lho!

Resep Christmas Fruit Cake yang Menyegarkan

Sumber : beritasatu by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami