Antara Sabat, Istirahat dan Liburan

Kata Alkitab / 19 November 2012

Kalangan Sendiri

Antara Sabat, Istirahat dan Liburan

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
4490

Memasuki bulan yang berakhiran –er (seperti Oktober, November dan Desember), tentu yang terlintas adalah bulan untuk liburan. Apalagi ketika pekerjaan serta keluarga dan kewajiban keuangan memberikan tekanan yang terasa terlalu berat, tentu liburan seolah menjadi jawaban yang paling dinanti. Namun sebenarnya sebagai orang kristen, kita seharusnya tidak perlu menanti liburan untuk mendapat penyegaran. Karena pasalnya, Tuhan sendirilah yang akan memberikan kita penghiburan di setiap kita merasa penat [kitab]Matiu11:28-30[/kitab].

Beristirahat memang penting, bahkan Tuhan sendiri telah memberikan kita contoh untuk mempertahankan kehidupan yang seimbang [kitab]Kejad2:3[/kitab]. Karena itu ini adalah salah satu karunia Tuhan dan merupakan bagian dari rencana-Nya [kitab]ibran4:9-11[/kitab].

Namun yang perlu kita ingat adalah seluruh waktu kita adalah milik Tuhan. Karena itu, beristirahat bukanlah berarti waktu kita pakai untuk menikmati dan memanjakan diri semata, apalagi kesempatan untuk berbuat dosa. Sebaliknya beristirahat yang sejati adalah di mana seluruh kegiatan pergerakan hidup kita dikembalikan kepada Tuhan. Itulah Sabat sejati. Salah satunya dengan beribadah atau melakukan kegiatan yang dapat memperdalam keimanan kita.

Dengan kata lain, istirahat yang paling utama adalah istirahat di dalam Tuhan. Dalam Ibrani 4:11 dikatakan, “Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.” Perhentian abadi kelak akan kita nikmati bersama Tuhan. Oleh karena itu, kita harus menyadari bahwa seluruh yang kembali kepada Allah (istirahat sejati) selama kita hidup akan kita bawa ketika bertemu dengan Dia. Waktu itu, seluruhnya akan berhenti dan terpuaskan di dalam Allah.

Sumber : berbagai sumber/vcahyonoputri
Halaman :
1

Ikuti Kami