Seruan Bagi Gereja Agar Mau Terima Pria Kristen yang Berpoligami

Internasional / 13 November 2012

Kalangan Sendiri

Seruan Bagi Gereja Agar Mau Terima Pria Kristen yang Berpoligami

Budhi Marpaung Official Writer
5886

Meski Kristen mempromosikan pernikahan hanya satu kali seumur hidup, tetapi sejumlah pendeta Protestan dan Imam Katolik di Lahore, Pakistan baru-baru ini mendesak pemimpin-pemimpin gereja agar mau untuk bersikap longgar terhadap pria Kristen berpoligami.

Adapun alasan para kaum agamawan tersebut yakni supaya para pria Kristen yang memiliki istri lebih dari satu itu mau datang ke gereja.

“Kami harus memperluas pelayanan pastoral kepada keluarga-keluarga yang telah jatuh. Gereja-gereja di Barat kosong karena sikap mereka terkait poligami, berdasarkan hukum kanonik. Hal yang sama bisa terjadi di sini jika kami tidak memperhatikan dengan penuh belas kasih,” ujar Pastor Morris Jalal dari keuskupan agung Lahore.

Liaqat Qaiser, kepala sekolah Full Gospel Assembly Bible College di Lahore, menyatakan pesan yang kurang lebih sama seperti yang diungkapkan Pastor Morris Jalal.

“Mereka hanyalah korban. Meskipun mereka tidak boleh menjadi pemimpin Gereja, kami harus mendorong mereka untuk terus menghadiri pelayanan di gereja. Ekskomunikasi bukanlah solusi,” jelas Qaiser.

Walau tidak ada angka resmi yang menjelaskan berapa banyak pria Protestan dan Katolik  memiliki lebih dari satu istri, tetapi sumber Gereja Katolik mengatakan ada lebih dari 50 kasus tersebut di 12 paroki dari keuskupan agung Lahore.

“Beberapa menikah dua kali demi keturunan, mereka yang miskin tetap lebih dari satu istri untuk membantu keuangan. Namun, sebagian besar poligami kaya hanya melakukannya untuk kesenangan,” kata Pastor Emmanuel Yousaf Mani, direktur Komisi Keadilan dan Perdamaian Konferensi Waligereja Pakistan.

“Kami membaptis anak-anak mereka, tetapi Komuni Kudus tidak diberikan kepada pasangan tersebut.”

Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari pemimpin-pemimpin gereja di Lahore, Pakistan terhadap apa yang disampaikan oleh para pendeta Protestan dan Imam Katolik itu.

Gereja (dalam hal ini pemimpin-pemimpin gereja) memang sudah seharusnya menerima seluruh orang yang ingin beribadah kepada Tuhan. Seperti Tuhan Yesus yang mau membukakan tangannya kepada kelompok-kelompok orang-orang Yahudi, begitulah kita juga harus meneladaninya. Namun begitu, gereja harus menjadi corong kebenaran Tuhan dimana apa yang sudah ditetapkan Tuhan tidak boleh tetaplah menjadi bagian yang tidak dapat kita langgar dengan alasan apapun juga.

Baca juga :

Kisah Nyata Suami-Istri yang Harus Kehilangan Anak Selamanya

Forum JC : Baksos dan Natal Forum JC di Panti Werdha Milenia 

Kopdar November 2012 (Persiapan Baksos)

Season of Hope, Lagu Natal yang Don Moen Banget

Bakat vs Panggilan

Sumber : indonesia.ucanews.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami