Bayi Mendengkur Beresiko Jadi Anak Bermasalah Emosional

Psikologi / 31 October 2012

Kalangan Sendiri

Bayi Mendengkur Beresiko Jadi Anak Bermasalah Emosional

Puji Astuti Official Writer
6852

Banyak orang berpikir bayi yang tidur mendengkur tandanya sedang tidur nyenyak, namun menurut penelitian terbaru menemukan bahwa bayi yang mendengkur, bernafas dengan mulut dan masalah sulit bernafas saat tidur ( [kamus]sleep apnea[/kamus] ) diprediksi akan memiliki masalah jangka panjang dalam prilaku dan juga emosional.

Penelitian yang dipublikasikan pada Jurnal [kamus]Pediatrics[/kamus] tersebut menyatakan bahwa bayi yang memiliki masalah tidur pada usia 6 bulan sekitar 20 persen hingga 100 persen akan menglami masalah prilaku seperti hiperaktif di usia 7 tahun.

Karen Bonuck dari Albert Einstein College of Medicine yang melakukan penelitian ini mengatakan bahwa dirinya beserta tim yang melakukan penelitian ini menemukan bahwa ada 15 faktor yang memberi kontribusi terhadap masalah mengorok atau kesulitan bernafas saat tidur, diantaranya  adalah masalah prilaku, didikan ibu, kesulitan dalam keluarga, ibu yang merokok atau mengkonsumsi minuman keras saat hamil, dan pekerjaan ayahnya.

Mengapa bayi yang mendengkur terkait dengan masalah-masalah tersebut?

“Tidur adalah waktu utuk memulihkan hubungan saraf-saraf otak dan proses kimia [kamus]homeostasis[/kamus],” terang Bonuck. “Ketika mengalami masalah tidur, otak mengalami kekurangan oksigen yang dibutuhkannya, dan mungkin malah menghirup lebih banyak karbon dioksida lebih dari yang dibutuhkan.”

Hal tersebut menyebabkan gangguan pada bagian otak yang bernama korteks prefrontal, bagian otak yang bertanggung jawab mengatur fungsi dalam level yang tinggi seperti perencanaan dan mengorganisasi. Ganguan kekurangan oksigen pada usia yang masih sangat muda akan mengakibatkan kerusakan bagian otak tersebut saat anak tersebut mulai bertambah usia.

Mengenai masalah pernafasan dan mendengkur ini, peneliti masih belum bisa memberikan saran yang pasti bagaimana orangtua harus bertindak dalam mengatasi masalah ini. Untuk bayi yang usianya masih sangat muda, intervensi orangtua mungkin tidak terlalu dibutuhkan, namun Bonuck menyarankan agar orangtua yang kuatir dengan kondisi anaknya yang mengalami masalah mendengkur – biasanya disebabkan oleh amandel atau kelenjar gondok – harus melakukan konsultasi dengan dokter anak. Pengobatan yang tepat dapat mengurangi resiko baik masalah kesehatannya maupun emosional yang kemungkinan akan di alami anak di kemudian hari.

Baca juga artikel lainnya :


Sumber : Time.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami