Pengajaran kitab suci Islam Alquran dan kitab suci umat Kristen Alkitab akan masuk dalam kurikulum pendidikan di Mesir. Hal ini diumumkan oleh Menteri Pendidikan Mesir bulan lalu. Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Sabtu (28/10), pengajaran ini akan diajarkan di tingkat SMP.
Pada tahun kedua pelajaran di SMP, materi yang diajarkan antara lain tentang hak asasi, kehendak bebas seperti dalam agama Kristen. Pada tahun ketiga, akan diajarkan materi keislaman dengan fokus pelajaran pada toleransi terhadap umat non-Muslim.
“Kurikulum ini akan menghilangkan ketegangan yang terjadi selama ini antara umat Islam dan Kristen Koptik yang sering menimbulkan korban di Mesir,” ujar peneliti dari lembaga Pusat Riset Pendidikan Nasional Mesir Dr. Kamal Mogheeth, seperti dilaporkan situs al-Shorfa. Namun, dia menekankan agar berhati-hati dalam menafsirkan teks dari kedua kitab suci itu supaya tidak menimbulkan kebingungan atau perselisihan.
Meski begitu, sejumlah orangtua murid memiliki pandangan berbeda terhadap kurikulum baru itu. Sebagian menyatakan pemerintah tidak perlu menambahkan kurikulum itu dan lebih baik fokus pada kitab aturan hukum di Mesir. Sebagian lagi menyatakan dukungannya untuk menerapkan kurikulum itu supaya pelajar mengenal ajaran agama lain dan bisa menghormati umat agama lain, termasuk soal moral dan kebebasan.
Seperti yang kita ketahui, dari jaman sesudah Yusuf, Mesir dan Israel bertentangan. Setelah itu, Mesir pun merupakan salah satu negara, tempat terjadinya peristiwa penganiayaan terhadap umat Kristen. Karena itu, langkah ini pun diambil. Efektif ataupun tidaknya, tergantung dari masing-masing pihak yang melakukannya.
Anda Mungkin Juga Tertarik :
7 Makanan Ajaib Pengusir Penyakit Musim Pancaroba
Natal dan Baksos dengan Oma Opa Panti Werdha Milenia
Chord Lagu : Indonesia Bagi Kemuliaan-Mu
Makan Buah dengan Kulitnya? Cuci Dulu Dengan Ini