Menerima Perbedaan

Marriage / 27 October 2012

Kalangan Sendiri

Menerima Perbedaan

Budhi Marpaung Official Writer
4141

Di dalam sebuah pernikahan yang sehat pasti ditemukan sejumlah perbedaan antara diri kita dengan pasangan. Hal ini tidak mungkin bisa dihindari ataupun diingkari karena pada dasarnya Anda berdua adalah individu.

Oleh sebab itulah, konsultan pernikahan maupun para gembala gereja selalu mengingatkan di dalam masa pra-pernikahan kita yakni agar kita mau dan siap saling menerima masing-masing diri kita. Saling menerima disini bukanlah hanya saling menerima kebaikan atau hal-hal yang kita sukai dari pasangan kita, tetapi juga kejelekan atau hal-hal yang kurang kita sukai darinya.

Untuk melakukan ini, kita butuh yang namanya kerelaan berkorban. Kita perlu untuk melapangkan hati kita untuk menerima hal-hal yang kurang berkenan yang ditunjukkan oleh pasangan kita kepada kita.

Apabila kita tidak mau mengembangkan sikap rela berkorban di dalam menjalin hubungan dengan suami atau istri kita maka dipastikan tidak perlu menunggu waktu dua tahun, rumah tangga pasti hancur.

Hanya saja ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi berkenaan menerima perbedaan di dalam sebuah pernikahan :

1. Menerima perbedaan itu bukan berarti kita diam seribu bahasa. Ingatlah, bahwa manusia adalah manusia sosial yang suka dengan interaksi, komunikasi dengan lainnya. Anda tidak bisa mengharapkan pasangan Anda mengerti benar dengan isi hati atau pikiran Anda. Jika ada yang ingin Anda utarakan kepada pasangan Anda, utarakanlah dengan kasih.

2. Menerima perbedaan itu adalah sebuah proses. Anda jangan menjadi stress apabila Anda tidak bisa menerima satu kelemahan atau kekurangan dari pasangan Anda. Sebaliknya, Anda perlu mendekat lebih lagi kepada Tuhan. Minta Tuhan untuk mengajarkan Anda rendah hati dan penuh kasih.

3. Menerima perbedaan itu bukan tindakan saling balas budi. Menerima perbedaan artinya menerima perbedaan. Disana tidak ada motif dibalas di kemudian hari. Kalaupun pasangan Anda tidak bisa menerima kekurangan Anda, Anda tetap harus bisa menerima kekurangan pasangan Anda.


Berkorban itu memang tidak enak dan tidak akan pernah enak karena disana ada bagian dari diri kita yang harus kita lepaskan. Akan tetapi, jika kita terus setia mengerjakannya di dalam kehidupan berumahtangga kita sehari-hari, ada dampak positif yang pasti kita rasakan atau alami, cepat atau lambat.

Baca juga:

Kisah Nyata Andre yang Telah Pacaran Lebih Dari 20 Kali

Forum JC : Baksos dan Natal Forum JC di Panti Werdha Milenia

Cara Tepat Atasi dan Cegah Diare

Mezbah Korban Bakaran

Chord Lagu, Jumat (26/10) : Indonesia Penuh KemuliaanMu

Sumber : Jawaban.com / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami