Rencana Permintaan Maaf Presiden ke Korban G30S Ditolak

Nasional / 1 October 2012

Kalangan Sendiri

Rencana Permintaan Maaf Presiden ke Korban G30S Ditolak

daniel.tanamal Official Writer
4532

Terkadang kebencian dan tinggi hati menutup rasa kasih dan pengampunan. Seperti peristiwa Gerakan 30 September (G30S) yang hingga kini masih menyisakan banyak polemik dan ragam versi. Masih ada beberapa pihak yang sulit untuk saling mengampuni dan memaafkan terhadap peristiwa yang terjadi pada 1965 silam.

Seperti yang dilakukan oleh beberapa organisasi masyarakat yang menentang wacana mengenai rencana presiden/pemerintah untuk meminta maaf kepada para mantan anggota PKI yang menjadi korban G 30 S. kelompok ormas tersebut menyampaikan deklarasi menentang hasil penyelidikan Komnas HAM tentang pemberontakan G 30 S pada tahun 1965-1966 di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (15/08).

"Sikap mereka harus segera disikapi dengan tegas. PKI adalah pelaku kudeta. Bukti banyak banget. Yang jelas mereka dalam ideologinya menentang pancasila, mereka juga otoriter. Di dalam NKRI tidak boleh ada ideologi lain sebagai pandangan hidup dan dasar negara selain Pancasila," ungkap Ketua Persatuan Purnawirawan TNI AD Suryadi.

Ketua GP Ansor, Nusron Wahid menyatakan pandangannya bahwa TAP MPRS no XXV tahun 1966 merupakan konsensus bangsa dalam rangka membentengi Pancasila serta melindungi rakyat Indonesia yang religius dari ancaman Atheisme dan undang-undang No 27 tahun 1999 tentang Keamanan Negara.

Karenanya Nusron bersama dengan para perwakilan ormas lainnya menyatakan menolak rencana presiden untuk meminta maaf. "Menolak keras semua bentuk permintaan maaf dari pemerintah/Presiden RI terhadap korban G 30 S pada 1965-1966. Tentang rekonsiliasi biarkan berlangsung secara alamiah dan berbudaya," tegasnya.

Tujuan utama dari seluruh pergumulan masa lalu di Indonesia adalah, adakah kemauan untuk mengampuni terhadap masa lalu. Pengampunan dan sikap saling memaafkan adalah gerbang pemulihan bagi kesejahteraan masyarakat. Jika hal ini telah dilakukan, tidak akan ada lagi ketakutan mengenai muncul sata kembalinya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

 


Sumber : berbagai sumber - jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami