Paus: Kristen Dan Islam Harus Bergandengan Tangan Melawan Kekerasan Dan Perang

Internasional / 20 September 2012

Kalangan Sendiri

Paus: Kristen Dan Islam Harus Bergandengan Tangan Melawan Kekerasan Dan Perang

Lestari99 Official Writer
4101

Paus Benedictus XVI menyerukan dialog dan kolaborasi antara Kristen dan Islam. Berbicara di hadapan khalayaknya di Vatikan pada hari Rabu (19/9), Paus membagikan kunjungannya ke Libanon pada akhir pekan, dimana ia bertemu anggota dari kedua komunitas agama.

Paus sangat menghargai kohabitasi dan kolaborasi antara berbagai komunitas agama di Libanon, dan mengatakan bahwa hal itu adalah “lambang bagi wilayah” yang dapat dibanggakan. “Saling menghormati, saling menghargai dan rasa persaudaraan” diperlihatkan dalam pertemuannya dengan perwakilan Muslim “merupakan pertanda harapan yang kuat bagi seluruh umat manusia,” ujarnya.

“Kaum Muslim menyambut saya dengan penuh hormat dan sikap yang tulus. Keramahan mereka yang konstan memberi saya kesempatan untuk meluncurkan pesan dialog dan kolaborasi antara Kristen dan Islam. Saya percaya waktunya telah tiba untuk memberikan kesaksian yang tulus dan definitif secara bersama-sama melawan kelompok, kekerasan dan perang.”

Paus menyampaikan keprihatinannya atas konflik “mengerikan” yang dilancarkan di Suriah, dan telah mendorong aliran pengungsi ke Libanon. Dialog yang tulus untuk menjembatani perbedaan budaya, sosial dan agama sangat diperlukan untuk menjamin masa depan yang damai dan membangun solidaritas.

“Dunia saat ini membutuhkan tanda-tanda yang jelas dan tegas dari dialog dan kolaborasi, sesuatu yang telah dimiliki Libanon dan harus terus dilanjutkan agar menjadi contoh, baik untuk negara-negara Arab maupun seluruh dunia,” ungkapnya.

“Meliihat generasi muda Kristen dan Muslim berada dalam harmoni yang luar biasa, saya mendorong mereka untuk membangun bersama  masa depan Libanon dan Timur Tengah, dan menentang kekerasan serta perang. Harmonisasi dan rekonsiliasi harus lebih kuat dari kekuatan kematian.”

Sejatinya agama bukanlah alat untuk memecah belah umat manusia melainkan cara manusia untuk beribadah kepada Tuhan. Jadi, jangan jadikan agama sebagai alat pembenaran untuk menciptakan perpecahan dan konflik yang berujung pada kekerasan dan perang.

 

Baca Juga Artikel Lainnya:

Sumber : christiantoday / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami