Kebingungan Orang Kristen Kulit Hitam Menjelang Pemilu

Internasional / 18 September 2012

Kalangan Sendiri

Kebingungan Orang Kristen Kulit Hitam Menjelang Pemilu

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
3758

20 hari lagi Amerika Serikat menuju pemilihan umum presiden mereka selanjutnya. Namun kali ini banyak orang Kristen berkulit hitam dalam keadaan bingung, apakah mereka harus memilih kembali presiden yang mensahkan pernikahan sesama jenis atau memilih calon presiden yang agamanya mengajarkan diskriminasi rasial. Sehingga kemungkinan besar banyak Kristen kulit hitam Amerika Serikat mengambil pilihan ketiga yaitu duduk di rumah pada 7 November 2012.

Banyak pakar politik tidak pernah membayangkan bahwa beberapa pemilih dari kulit hitam akan mempertimbangkan kembali apakah mereka akan mendukung Presiden Obama tahun ini atau tidak. Meskipun Obama merupakan kebanggaan mereka karena dia adalah bangsa pertama Afrika-Amerika yang berhasil menjadi presiden di Amerika dan telah mendapatkan dukungan 95 persen suara dari orang kulit hitam pada tahun 2008.

Namun pada akhir Mei yang lalu pilihan mereka tersebut membuat kejutan yang besar. Presiden Obama mengumumkan bahwa ia sekarang mendukung pernikahan sesama jenis.

Hal ini sangat bertentangan dengan kelompok Kristen kulit hitam dengan denominasi konservatif tradisional seperti Southern Baptist Convention. Kelompok tersebut telah lama menyatakan bahwa homoseksualitas dan terlebih lagi pernikahan sesama jenis adalah dosa. Mereka juga menentang istilah “memperjuangkan hak asasi manusia” dan “kesetaraan pernikahan” yang sering digunakan kelompok gay.

"Menggunakan perjuangan hak-hak sipil untuk mempromosikan selera seksual agenda homoseksual merupakan penghinaan terhadap martabat orang kulit hitam," kata Dr JM Hunter dari The Christian Post."

Tapi kelompok Kristen kulit hitam maupun denominasi gereja baptis juga tidak punya pilihan yang lebih baik karena Mitt Romney adalah seorang Kristen Mormon.

Mormon terang-terangan mendukung diskriminasi rasial selama lebih dari satu abad, dan tidak mengizinkan orang kulit hitam untuk menjadi seorang imam sampai mengubah posisi mereka pada tahun 1978. Romney, yang tidak setuju dengan kebijakan gereja, mengatakan ia menangis ketika ia mendengar berita itu. Walaupun Romney sudah menunjukkan sikap empatinya namun aspek rasial tidak dapat menggantikan fakta bahwa banyak orang Kristen, termasuk kelompok kulit hitam mempertimbangkan Mormonisme untuk menjadi bagian dari Kristen ortodoks.

Saat ini terjadi kebingungan besar pada masyarakat Amerika Serikat terkusus bagi kelompok Kristen kulit hitam yang menjunjung tinggi hak asasi manusia namun menentang pernikahan sejenis. Bagi mereka adalah kekonyolan kalau mereka memilih presiden yang menyetujui dan mendukung pernikahan sejenis dan suatu kesalahan kalau memilih presiden yang agamanya mendukung diskriminasi rasial dan bertolak belakang dengan dogma gereja baptis.

"Kami tidak memiliki waktu untuk bermain dengan rumah Allah," kata seorang menteri pada konferensi pers. "Yang bisa saya katakan adalah setiap orang, dan setiap orang Kristen kulit hitam perlu berlutut dan meminta Tuhan untuk bimbingan mengenai masalah ini," katanya.

Sumber : global.christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami