Shephard Supit : Eksklusivisme di Gereja Masih Tinggi

Internasional / 5 September 2012

Kalangan Sendiri

Shephard Supit : Eksklusivisme di Gereja Masih Tinggi

daniel.tanamal Official Writer
4472

Salah satu problem terbesar yang masih terjadi di bangsa ini adalah masih adanya diskriminasi pada umat minoritas. Salah satunya adalah umat Kristen. Namun didalam memperjuangkan kesetaraan pun, umat Kristen kerap kali tampak terpecah dan bergerak secara individual. Ironisnya hal ini terus bergulir terjadi tanpa respons yang berarti dari umat Kristen sendiri.

Menurut Ketua Umum Himpunan Warga Gereja Indonesia (Hagai) Shephard Supit, fakta seperti ini terjadi karena beberapa faktor yang memicunya. “Inilah gambaran bahwa tingkat solidaritas diantara sesama Kristen agak menipis. Saya melihat ada beberapa faktor. Pertama, ini faktor egoisme dan individualituas saja. Kedua, adalah keteladanan dari pendeta itu sendiri, pendeta itu harus memberi contoh, saya kira jika pendeta-nya itu sendiri bergerak dengan sendirinya umat akan ikut,” ungkapnya kepada Jawaban.com, Jumat (31/8) di Jakarta.

Shephard juga menambahkan bahwa, memang banyak problem terjadi dan tidak bisa juga menjustifikasi sesuatu untuk mencari akar permasalahannya. Namun menurutnya, harus diakui bahwa kepedulian dari pendeta pun masih kurang. “Jadi tingkat eksklusivisme di gereja itu sendiri masih tinggi, nah itu sebenarnya mulainya dari kepalanya, yaitu pendeta itu sendiri. Sehingga itu akhirnya menurun kepada jemaat, kepedulian jemaat pun akhirnya rendah,” ujarnya.

Agar setiap warga gereja di Indonesia bersatu dalam bergerak dan menyampaikan aspirasinya, Shephard mengungkapkan bahwa hal itu (persatuan) akan terjadi jika ada sesuatu yang luar biasa terjadi. “Saya kira kadang kala musti ada sesuatu yang luar biasa dulu terjadi baru tingkat solidaritas akan tinggi. Misalnya mungkin penutupan gereja ini musti tambah dulu ditutup beberapa gereja lagi, dan kemudian juga kadangkala kita musti mengalaminya sendiri,” tutupnya.

Memang, untuk memperjuangkan kebebasan beragama yang selalu kita impikan, harus ada kegerakan secara nyata dan bersama-sama. Sudah saatnya umat Kristen bersatu tanpa memandang denominasi, aliran dan kepentingan. Tugas mulia bersama yaitu memberitakan Firman Tuhan akan terlaksana, jika solidaritas diantara kita telah hidup.

 

 

Sumber : Jawaban.com - Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami