Kisah Nyata Kristianus : Kelumpuhan Bukan Akhir Hidupku

Family / 20 August 2012

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Kristianus : Kelumpuhan Bukan Akhir Hidupku

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
8761

Kristianus tidak pernah menyangka bahwa sebuah penyakit akhirnya merubah kehidupannya. “Ujung-ujung jari kaki saya sering kesemutan, mudah sekali pegal dan tidak bisa beraktifitas lama,” Kris menceritakan gejala penyakitnya.

Setelah beberapa minggu penyakit tersebut mengganggu, Yuli, istri Kris membawanya menemui salah seorang sinshe untuk diperiksa. Menurut Sinshe, ada pergeseran di tulang belakang Kris dan harus dilakukan terapi. “Tapi dalam satu dua tahun itu tidak ada hasilnya,” ungkap istri Kris.

Karena mulai jenuh, Kris berobat ke dokter spesialis bedah tulang. Hasilnya sungguh mengejutkan, dokter mengatakan bahwa Kris menderita tumor di bagian tulang belakang. “Dokternya memberi tahu bahwa saya harus segera dioperasi, kalau tidak saya akan lumpuh,” kenang Kris.

Atas dukungan keluarga, Kris menjalani operasi untuk mengangkat tumor tersebut serta memasang plat besi sepanjang 12 cm ke dalam tubuhnya. Menurut dokter operasi berjalan sukses, bahkan satu minggu paska operasi Kris sudah mulai menjalani fisio terapi untuk membantu proses pemulihannya. “Akhirnya saya boleh menginjak bumi ini lagi hal yang tidak pernah bisa dibayangkan betapa sakit, berat badan ini, ditahan oleh tubuh, itupun sudah dengan alat bantu,” Kris mengenang.

Setelah menjalani serangkaian proses pemulihan, Kris diizinkan pulang. Di rumah Kris tetap berlatih berjalan menggunakan tongkat, bahkan akhirnya dia bisa berjalan tanpa bantuan tongkat. “Waktu itu saya kira sudah selesai, jadi bisa jalan-jalan lagi,” kenang Savitri, putrid Kris.

Namun rupanya hal itu tidak berlangsung lama. Setelah satu bulan paska operasi, rasa sakit kembali menyerang bagian tubuh yang sama. Kris merasa kesal dan marah, dia bahkan enggan untuk mengkonsumsi obat-obatan yang dari dokter karena dianggap tidak ada gunanya. “Saya sempat mengklaim habis kepada dokternya dan hanya dijawab dia sudah melakukan tindakan operasi sesuai dengan prosedur,” ungkap Kris.

Kris dan keluarga akhirnya berkonsultasi ke dokter lain. Menurut dokter tersebut, operasi sebelumnya belum tuntas mengangkat tumor tersebut sehingga harus dilakukan operasi ulang. Keluarga pun sepakat untuk melakukan operasi kedua.

Dokter menyatakan operasi kedua ini sukses. Semangat untuk bisa kembali berjalan normal membuat Kris giat berlatih, dan hal ini pun tidak sia-sia. Kris bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat. Namun suatu ketika, Kris terjatuh karena tidak kuat menahan sakit dan berat tubuhnya. Hal ini membuat Kris trauma dan tidak berani bangun dari tempat tidur.

Kegagalan operasi ini membuat Kris sangat tertekan. “Saya sangat kesel, marah, sampai terpikir lebih baik operasinya waktu itu gagal total supaya saya berangkat menghadap Tuhan dan selesai. Jadi saya nggak perlu membebani istri saya,” kenang Kris.

Diluar dugaan, Tuhan telah mempersiapkan Yuni untuk menjadi pendamping dan penolong yang setia bagi Kris. “Sejak suami saya lumpuh ini tetep saya merawat dia, saya berusaha tetap mencintai dia, saya tidak mengeluh, tidak juga membenci Tuhan dan Tuhan memberi kekuatan kepada saya untuk menghadapi semua ini,” tambah Yuni.

Dalam kelemahan tubuhnya itu, Kris menjadi sering mendengar siaran-siaran radio rohani dan mendapat penyegaran karenanya. “Firman yang saya dengar itu memberikan kekuatan kepada saya untuk bertahan dan melanjutkan hidup ini,” aku Kris.

Pencerahan itu membuat Kris sadar bahwa dia masih memiliki tanggung jawab untuk memberi nafkah bagi istri dan anak-anaknya. Ia pun berusaha untuk bangkit kembali dan bekerja seperti semula walaupun dengan keadaan tubuh yang lumpuh. “Kedua kaki saya boleh lemah, boleh tidak berdaya, tapi Tuhan masih memberikan otak, pikiran, dan saya harus terus menjalankan hidup,” Kris semangat.

Dengan segala keterbatasannya, Kris kembali memulai bisnis souvenirnya seperti sedia kala. “Dengan segala keterbatasan yang ada, papa saya tetap berusaha secara maksimal dengan apa yang dia punya di tangannya itu untuk memenuhi kebutuhan keluaga kami,” kisah Savitri.

Semangat Kris membuat istri dan anak-anaknya sangat bangga. “Saya bangga terhadap suami saya karena dalam keadaan demikian dia tetap bertanggung jawab terhadap kami semua,” puji Yuni.

Doa, kerja keras serta keuletan Kris bersama keluarganya pada akhirnya mulai mendatangkan hasil yang baik. Setelah tahun demi tahun berlalu, kini Kris bukan hanya bisa memiliki sebuah usaha tetapi dia juga mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya bahkan membiayai pendidikan anak-anaknya hingga perguruan tinggi ternama.

Siapa yang bias menyangka, bahwa kelumpuhan pada Kris akhirnya mendatangkan berkah yang luar biasa pada keluarganya. Apa yang kita anggap malapetaka akan berubah menjadi berkat jika kita mengundang Tuhan untuk campur tangan dalam hidup kita.

Sumber Kesaksian : Kristianus

Sumber : V120524131249
Halaman :
1

Ikuti Kami