Siapa Bilang, Anak Sekolah Tidak Bisa Memberi?

Entrepreneurship / 1 August 2012

Kalangan Sendiri

Siapa Bilang, Anak Sekolah Tidak Bisa Memberi?

Hot Triany Nadapdap Official Writer
2841

Halo, nama saya Janice. Saya siswi kelas 9 di SMP BPK Penabur Bandung (tahun 2011, red.). Saya tahu tentang pelayanan CBN sejak tahun 2006, saat orang tua saya jadi Mitra CBN. Hati saya tergerak ikutan jadi Mitra CBN sejak melihat langsung pelayanan CBN tahun 2010 lalu (pada Office Tour di Studio CBN, red.). Setiap hari saya menyisihkan Rp 3.000 dari uang jajan saya, dan mencukupkan diri dari sisanya. Jadi kalau di sekolah masih lapar, saya hanya beli cemilan supaya tetap bisa rutin memberi. Ternyata tanpa saya minta, setelah kenaikan kelas Mama menaikkan uang jajan saya sehingga saya tetap bisa memberi. Saat lupa, orang tua saya selalu mengingatkan komitmen saya dalam memberi dan saya kembali mentransfer.

Selain sekolah, aktivitas saya diisi dengan les mata pelajaran, kegiatan dance di gereja dan juga komsel sekolah dan gereja. Saya sering menjadikan apa yang saya tonton di Onecubed.tv, yang kejadiannya mirip dengan apa yang saya dan teman-teman alami, sebagai inspirasi saya untuk sharing di komsel. Teman-teman suka bertanya, ‘Kamu tahu dari mana? Baca dimana?’. Saya sampaikan kepada mereka untuk, ‘Nonton aja Onecubed.tv!’ dan teman-teman jadi suka dengan tayangannya. Memang tayangan Onecubed.tv seru, rame, lucu, kreatif dan formatnya sesuai untuk saya dan teman-teman. Kalau kita nonton Onecubed.tv, teman-teman saya terinspirasi untuk berubah, tanpa mereka merasa digurui.

Siapa bilang, anak sekolah tidak bisa memberi? Karena yang saya tahu, memberi haruslah berdasarkan kemampuan si pemberi, termasuk siswa sekolah seperti saya. Memberi tidak akan mengurangi kekayaan kita. Memberi adalah mengembalikan apa yang Tuhan sudah percayakan kepada kita. Karena memang seluruh harta yang kita punya adalah milikNya. Malahan dengan memberi, Tuhan akan memberkati kita dua bahkan tiga kali lipat. Tidak ada batasan usia dalam memberi. Malah sebagai generasi penerus, kita sebaiknya belajar memberi sejak remaja atau sejak kecil. Saya tidak menyangka, bahwa apa yang saya tabur melalui pelayanan CBN sudah banyak memberkati banyak orang bahkan menolong teman-teman seusia saya untuk memiliki teman curhat melalui Konseling Center CBN.

Tanggapan ayah Janice,

“Saya tidak terlalu banyak bicara untuk mengajarkan hal memberi kepada anak saya. Kami mengajarkannya melalui gaya hidup yang kami tunjukkan dalam keseharian saja mulai dari hal ibadah sampai hal memberi. Saya selalu mengingatkan Janis untuk memiliki komitmen dan setia dalam hal memberi. Awal Janis menjadi Mitra CBN, saya juga telah menanyakan berapa kesanggupannya untuk menyisihkan uang jajan. Saya mengajarkan kepada Janis, bahwa apa yang dia lakukan dengan memberi bagi pelayanan CBN merupakan bagian kecil yang melengkapi seluruh gambaran besar hasil pelayanan CBN.” (Hans)

Anda adalah Mitra CBN yang menginginkan agar anak Anda mulai menerapkan gaya hidup memberi? Daftarkan mereka menjadi Mitra CBN atau Anda ingin kami memotong otomatis dari tabungan mereka agar mulai rutin memberi? Telepon kami sekarang, maka kami akan membantu Anda. Gaya hidup memberi adalah gaya hidup yang mahal dan harus dimulai sejak muda, jadi jangan tunda lagi. Anak Anda juga dapat mulai memberi sejak hari ini.

Sumber : Data Mitra CBN - 2011
Halaman :
1

Ikuti Kami