Khusus Pria - Apakah Ambisi Memang Tidak Alkitabiah ? (Bagian 1)

Career / 20 July 2012

Kalangan Sendiri

Khusus Pria - Apakah Ambisi Memang Tidak Alkitabiah ? (Bagian 1)

Budhi Marpaung Official Writer
3956

Setiap orang memiliki sifat kompetitif, dan orang Kristen juga tidak berbeda.

Tapi ketika kita berusaha untuk memenuhi ambisi kita, apakah kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum Allah? Apakah ambisi, terutama dalam karir kita, memang tidak Alkitabiah?

Yesus membahas dilema pria Kristen hari-hari ini:

"Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."  (Lukas 16:13).

Peringatan-Nya terdengar sangat jelas. Kita mungkin tidak menghina Allah karena tugas kita, tapi itu sangat mudah membuat kita menjadi dingin terhadap-Nya.

Mari kita hadapi fakta. Semuanya membutuhkan uang, mulai dari kebutuhan hidup sampai kemewahan yang kita semua nikmati, dan kita mendapatkan uang itu dengan bekerja. Biasanya, semakin keras Anda bekerja atau semakin panjang jam kerja Anda, semakin banyak juga uang yang Anda buat.

Jika Anda memiliki anak, Anda ingin untuk menyediakan mereka dengan apa saja, mulai dari urusan gigi sampai pendidikan tinggi

Dimana-mana, jika kita unggul dalam apa yang kita lakukan, kita mendapat promosi, memperoleh gelar mengesankan, dan mendapatkan rasa hormat dengan menjadi orang penting. Namun jika kita tidak berhati-hati, karir kita bisa mendesak Allah keluar dari kehidupan kita.

Bukan kebetulan bahwa sebagian besar laki-laki yang berumur yang terlibat aktif dalam gereja mereka adalah para pensiunan. Ketika mereka dulu bekerja, mereka bekerja di pagi hingga sore hari kemudian saat malam datang mereka pun beristirahat di rumah. Hal ini mengakibatkan mereka memiliki energi yang cukup untuk bangun keesokan paginya dan melakukan semuanya lagi.

Jadi di mana kita harus menarik batasan dengan ambisi kita? Haruskah kita memilih antara Tuhan dan uang? Tidak bisakah kita memiliki keduanya?

Setiap Waktu, Semua Tentang Tuhan

Jika Anda seorang Kristen, Anda tidak pernah benar-benar memisahkan antara Allah dan bekerja. Hanya karena Anda berada di jam kerja bukan berarti Anda tidak bisa berdoa, memuji dan menyembah Allah sepanjang hari. Jenis komunikasi yang konstan haruslah rahasia karena tujuannya bukan untuk mengesankan orang lain

Orang yang mengingat Allah sepanjang hari kerja tidak hanya lebih produktif, tetapi ia juga lebih menikmati pekerjaannya karena ia melaksanakannya semua itu dalam konteks kekekalan. Melayani rekan kerja dan pelanggan menjadi tidak mengganggu melainkan sebuah hak istimewa.

Tentu saja hukum-hukum Allah harus mengatur perilaku kita di tempat kerja juga. Jika pekerjaan Anda mengharuskan Anda secara konsisten melanggar prinsip-prinsip Alkitab tentang kejujuran dan keadilan, saatnya mencari tempat baru untuk bekerja. Bagaimana Anda harus serius dalam menunjukkan siapakah yang menjadi tuan Anda.

Pekerjaan Anda sebaiknya tidak menghabiskan begitu banyak waktu hidup Anda sehingga Anda tidak dapat menghadiri ibadah gereja. Dalam 35 tahun bahwa ayah saya bekerja berputar shift di pabrik botol kaca (hari, sore, malam), ia selalu pergi ke gereja pada hari Minggu, bahkan jika harus ia akan pergi pagi-pagi setelah bekerja sepanjang malam.

bersambung

Baca juga :  

Dosa yang Tidak Terampunkan

Forum JC : Kopdar Photo Hunting

Gereja Katolik Roma Beri Penghormatan Kepada Para Martir Kristen

Sumber : christianity.about.com / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami