Pakistan Tambah Kursi Minoritas di Parlemen Nasional

Internasional / 16 July 2012

Kalangan Sendiri

Pakistan Tambah Kursi Minoritas di Parlemen Nasional

daniel.tanamal Official Writer
3857

Angin perubahan mulai berhembus di Pakistan. Negara di belahan Asia Selatan yang punya banyak cerita mengenai tindak diskriminasi terhadap minoritas ini dilaporkan menyetujui penambahan jumlah kursi untuk kaum minoritas di Parlemen Nasional.

Hal ini tentu saja disambut gembira oleh beberapa perwakilan minoritas yang terus bersuara untuk memperjuangkan keadilan dan persatuan disana. “Kaum minoritas mulai putus asa dan berpikir pemerintah telah mengabaikan mereka. Ini adalah sebuah upaya besar, kami sekarang harus lebih diberdayakan secara politik,” ungkap Menteri Negara beragama Katolik Akram Masih Gill, Rabu (11/7).

Sebelumnya ketimpangan dalam jumlah perwakilan di parlemen telah terjadi. Terhitung Sejak 1985, 10 kursi telah disediakan di majelis nasional yang dikhususkan untuk non-Muslim dari 342 kursi. Saat ini 25 kursi akan disediakan untuk kelompok-kelompok minoritas di majelis nasional, sedangkan penambahan di majelis provinsi akan tergantung pada populasi minoritas masing-masing di provinsi tersebut

Sekretaris eksekutif Komisi Keadilan dan Perdamaian Konferensi Waligereja Pakistan Peter Jacob pun menyerukan bahwa pemilihan langsung adalah ketidakdewasaan politik. “Proses politik berjalan lambat, tetapi perkembangan baru akan meningkatkan lebih percaya diri dan partisipasi aktif dari pemimpin minoritas dalam partai-partai. Setidaknya ada harapan untuk memperbaiki isu-isu nyata.” Ungkapnya menanggapi pernyataan mantan legislator dan ketua Dewan Hindu Pakistan Ramesh Kumar yang menginginkan agar persetujuan kabinet ditentukan oleh penunjukan dari partai, bukan pemilihan langsung.

Penambahan kursi di parlemen ini tentunya sebuah kabar gembira bagi persatuan disana. Umat minoritas, terutama Kristen kerap mendapat perlakuan menyedihkan dari beberapa kelompok yang mengatasnamakan agama. Bukan hanya warga bisa, sekelas menteri pun jika mengusung dan memperjuangkan kaum minoritas akan menjadi target penganiayaan, bahkan target pembunuhan. Mantan menteri urusan minoritas Shahbaz Bhatti adalah salah satu martir yang dibunuh karena memperjuangkan hak kaum minoritas disana.

 

Sumber : ucanews.com - niel
Halaman :
1

Ikuti Kami