Buah Yang Terlihat, Berasal Dari Benih Yang Tidak Terlihat

Investment / 2 July 2012

Kalangan Sendiri

Buah Yang Terlihat, Berasal Dari Benih Yang Tidak Terlihat

Hot Triany Nadapdap Official Writer
4917

Ketika saya menabur sebuah benih, ia akan menghasilkan buah yang di dalamnya terdapat jenis benih yang sama. Misalnya, jika saya menabur atau menanam benih kebaikan, meski tak langsung bisa dipanen, lewat kacamata iman saya akan melihatnya bertambah besar.

Dalam pelayanan, kami telah melihat orang-orang yang datang dengan wajah menyeramkan. Tetapi setelah mereka dilayani dengan kasih dan sopan, bukan dengan ketakutan dan tidak menghargai, orang-orang ini berubah menjadi penuh kasih padahal tadinya orang yang menakutkan. Pengendara motor gede berbadan gempal penuh tato dengan penampilan sangar pun melunak dengan terpaan kasih dan kebaikan.

Paulus mengatakan di Roma 11:16, “Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus.” Saat saya menabur benih, tanaman yang tumbuh darinya akan menjadi suci. Benih itu kudus lantaran berasal dari Tuhan dan milik Tuhan. “Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buahan kebenaranmu” (2 Korintus 9:10). Bila benihnya kudus, maka seluruh panenan kudus.

Benih adalah bagian awal dari panen. Ketika Allah membawa bangsa Israel ke tanah perjanjian, ia memerintahkan mereka untuk memberikan segala hasil pertama bagiNya. Tuhan mengatakan bahwa mereka perlu mengambil benih dan memberikan kembali kepadaNya sehingga Ia bisa meningkatkan hasilnya. Mereka menabur benih bagi Tuhan karena Ialah sumber dari benih dan juga panennya.

Panen akan menghasilkan persediaan dan benih yang lebih banyak. Apa yang kita lakukan dengan benih dari panenan menentukan apakah Anda akan ada panen berikutnya. Ketika Anda memanen sebidang lahan gandum, sebagian dari hasilnya menjadi roti, tetapi sebagian lain disimpan dalam bentuk benih karena bila tidak, maka tak akan ada panen lagi.

Uang atau barang lain juga adalah benih yang harus ditabur. Jumlah benih yang kita simpan dari panen menentukan hasil panen berikutnya. Selembar uang di tangan saya tetaplah selembar uang. Tetapi jika saya membelanjakannya, uang berubah menjadi sesuatu yang bisa hilang dan tak berguna bagi orang lain. Apabila saya menabur, ia bisa tumbuh dan menghasilkan persediaan dan benih untuk ditabur kembali.

Bila menabur satu dollar, Anda akan mendapatkan sesuatu senilai satu dollar. Jika Anda menabur beberapa dollar, Anda akan menerima hasil sesuai dengan benih yang ditabur. Semakin banyak benih yang ditabur, semakin besar panen dan bisa menghasilkan lebih banyak benih lain untuk ditaburkan. Ingatlah bahwa benih menghasilkan benih yang sama.

Jika saya menabur sedikit, saya akan menuai panen yang sedikit pula. Jika saya menyimpannya di dalam kantung, saya tak akan mendapat apapun. Dengan menabur atau memberi dengan sukacita, kita mematuhi Firman Tuhan, menempatkanNya di atas segala keegoisan kita. Kepatuhan kitalah yang menghasilkan panen dan berkat dalam hidup serta menunjukkan rasa percaya kita kepada Tuhan.

Tak akan terjadi sesuatu dalam sistem ekonomi Tuhan sampai Anda mulai memberi sesuatu. Tidak ada sesuatu yang bisa menghasilkan lebih banyak sampai diberikan atau ditanam. Ia tak bisa bertumbuh sampai kita lepaskan dan kita berikan atau tanam kembali untuk Tuhan.

Mari mulai menabur benih rohani dan iman bagi kemuliaanNya, hingga tiba waktunya kita akan menuai jiwa-jiwa bagi Kerajaan Sorga.

Sumber : Disadur dari: Buku Strategies for Financial Breakthrough (Eugene Strite)
Halaman :
1

Ikuti Kami