Benih Apa Yang Ditabur Dari Tangan Anda?

Investment / 25 June 2012

Kalangan Sendiri

Benih Apa Yang Ditabur Dari Tangan Anda?

Hot Triany Nadapdap Official Writer
7585

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditaburkan orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barang siapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barang siapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup kekal dari Roh itu (Galatia 6:7-8, penekanan huruf tebal ditambahkan).

Beberapa tahun yang lalu, saya (pengarang buku, red.) dan istri memutuskan untuk berinvestasi di sebuah pertanian kecil di wilayah Franklin, Pennsylvania. Kami membelinya bukan untuk kesenangan, tetapi benar-benar berharap lahan itu bisa menghasilkan panen yang baik dan menguntungkan. Setelah kami mengambil alih lahan itu, saya berjalan di tengah-tengah ladang dan memikirkan tanaman jenis apa yang bisa memberi keuntungan paling besar. Musim semi itu kami menanam barley (sejenis gandum).

 

Prinsip Menabur dan Menuai 

Tuhan memberkati kami dengan panen besar di musim gugur. Saat panen, saya memetik sebatang barley dan dengan cermat menghitung ada sembilan puluh benih yang teruntai.

Tiap benih tersebut, bila ditaburkan kembali akan menghasilkan sedikitnya sembilan puluh benih lagi, hampir seribu kali lipat peningkatannya. Lebih lagi, jerami yang tertinggal setelah barley dipisahkan dari batangnya bisa dijual dan memberi keuntungan lagi. Tanaman itu secara keseluruhan menjadi berkat yang besar.

Prinsip Alkitab jelas: Kita tak bisa mengharapkan kelimpahan jika tak mulai menabur benih. Ada tertulis, “Apa pun yang ditabur manusia, itu juga yang akan dituainya.” Kita harus menabur sesuatu jika berharap bisa menuai. Ini adalah prinsip yang berlaku atas apapun yang kita taburkan.

Topik ini menarik bagi saya karena saya telah menjalaninya dan mendapati semua itu benar adanya. Banyak yang tetap bergelut dengan kemiskinan karena mereka menghabiskan semua benih sehingga tak tersisa sedikitpun untuk ditabur.

Kita mesti menggunakan benih secara bijak dan menaburkannya pada tempat yang benar agar mencapai apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Sebagian bahkan percaya Tuhan akan memenuhi kepeluan mereka dengan menjatuhkannya dari langit. Seperti lelucon lama yang mencandai taktik dalam hal memberi perpuluhan, “Saya akan melemparkan uang ke udara dan Tuhan bisa menyimpan yang Ia mau.” Namun saya hendak memperingatkan Anda seandainya memang ada sesuatu yang jatuh dari langit, jangan diambil: itu palsu!

Tidak semua dari kita memiliki lahan pertanian atau menanam benih dalam arti sesungguhnya. Jadi bagaimana prinsip ini berlalu bagi semua orang? Benih apa yang bisa kita tabur?

Sumber : Disadur dari: Buku Strategies for Financial Breakthrough (Eugene Strite)
Halaman :
1

Ikuti Kami