Campur Tangan Tuhan dalam Kisah Cinta Ken-Marilyn

Internasional / 24 June 2012

Kalangan Sendiri

Campur Tangan Tuhan dalam Kisah Cinta Ken-Marilyn

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
5241

Carilah dahulu kerajaan surga, maka semua akan ditambahkan kepadamu. Firman inilah yang menjadi rema dalam kehidupan Ken dan Marilyn. Ketika mereka fokus kepada Tuhan dan memberi diri sebagai relawan Samaritan’s Purse (Dompet Samaria), Tuhan mempertemukan mereka dan menumbuhkan cinta diantara keduanya. Mereka menikah di usia paruh baya dan hidup bahagia dengan keluarga baru mereka.

Tidak lama sebelum bencana badai Emily menghantam pulau Grenada pada tanggal 14 Juli 2005, Ken Sides baru saja menjual harta bendanya dan mulai menjadi relawan di Samaritan’s Purse. Sedangkan Marilyn adalah salah satu pendeta dari Billy Graham Rapid Response Teams yang dikerahan untuk melayani di Grenada. Di tempat inilah mereka berdua bertemu untuk pertama kali.

Dua minggu berada di tempat pelayanan yang sama, tidak banyak interaksi diantara keduanya. "Aku tahu dia mengasihi Tuhan," kata Marilyn. "Saya melihat dia dari jauh melayani Tuhan dan saya ingat dia adalah seorang pria rapi,” tambah wanita yang telah menjanda selama 10 tahun paska kematian suaminya akibat penyakit komplikasi.

Butuh waktu yang cukup lama untuk keduanya menjadi dekat. Rasa trauma Ken pada pernikahan sebelumnya sempat menjadi kendala, namun demikian Tuhan terus memproses Ken dan berhasil menyembuhkan luka batinnya. Keduanya kemudian menjadi lebih saling mengenal setelah 19 bulan kebersamaan.

"Melalui naik turunnya Mississippi, itu membawa kita lebih dekat bersama-sama," kata Marilyn. "Saya harus melihat Ken bereaksi terhadap masalah yang berbeda baik dalam kasih, doa dan dengan integritas,” tambahnya.

Ken kemudian melamar Marilyn dalam sebuah kapel. Kini keduanya berbahagia dalam sebuah ikatan kudus pernikahan. Seperti sebuah tim yang solid, keduanya tetap mengutamakan pelayanan kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan dan kembali memberikan pengharapan dalam kehidupan orang-orang itu. “Sakit tetaplah sakit. Dan orang-orang sakit membutuhkan lebih dari sekedar kesembuhan, melainkan sebuah pengharapan di dalam Kristus,” ungkap mereka kompak.

Ketika kita menjadikan Kristus sebagai fokus hidup kita, maka Dia akan memberikan kita kekuatan untuk melewati semua persoalan di dalam hidup kita. Salah satu momok para single adala tentang penantian atas pasangan hidup. Semoga kisah Marilyn dan Ken membangkitkan semangat kita bahwa Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktuNya.

Sumber : charismanews/vina cahyonoputri
Halaman :
1

Ikuti Kami