Sederet Kisah Pilu Keluarga Korban Fokker 27

Nasional / 22 June 2012

Kalangan Sendiri

Sederet Kisah Pilu Keluarga Korban Fokker 27

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
4704

Sama seperti kelahiran, kematian adalah hal yang tidak bisa dielakkan. Kedukaan tentu menyelimuti keluarga korban, apalagi jika orang yang mereka kasihi itu meninggal secara tiba-tiba seperti kecelakaan yang terjadi pada pesawat Fokker 27 milik TNI Angkatan Udara dan menewaskan 11 orang. Berikut sederet kisah pilu dari keluarga korban:

Kopilot Lettu Pnb Paulus Adi Prakosa, Tak Sempat Lihat Putra Pertama

Tidak ada yang menyangka maut begitu cepat merenggut nyawa Kopilot Lettu Pnb Paulus Adi Prakosa, pasalnya empat hari lalu dia dan keluarga baru saja bergembira dan menyelenggarakan acara tradisi menyambut tujuh bulan kehamilan istrinya. "Tanggal 17 Juni lalu keluarga dari Karanganyar ini datang juga ke rumah Adi di Perumahan Halim untuk menghadiri upacara mitoni (acara menyambut tujuh bulan) kehamilan istri Adi," ujar paman Adi, Tarwanto seperti dilansir dari detiknews, pada Jumat (22/6).

Rumah Tertimpa Pesawat, Satu Keluarga Mayor Yohanes Tewas

Mayor Yohanes maupun anggota keluarganya yang lain bukanlah penumpang pesawat naas tersebut. Namun demikian, Mayor Yohanes harus merelakan seluruh keluarganya yang saat itu sedang berada di dalam rumah tewas, setelah sayap pesawat naas tersebut menimpa kediamannya. Mayor Yohanes sendiri selamat karena sedang berdinas saat kejadian tersebut terjadi.

Adapun anggota keluarga Mayor Yohanes yang tewas adalah Brian Kristabel (7), anak Mayor Yohannes; Melvin (2), keponakan Mayor Yohannes; Martina Roreng (60), ibunda Mayor Yohannes dan Onci, adik Mayor Yohanes.

Letda Ahmad Syahroni, Menantu Kebanggaan

Mertua dari Letda (penerbang) Ahmad Syahroni, Lilis, mengaku sangat terpukul dengan kepergian menantunya tersebut. Dalam kenangan Lilis, pemuda yang baru satu bulan menikah dengan putrinya tersebut adalah orang yang baik dan merupakan kebanggaan mertua karena dikenal sebagai orang yang rajin beribadah.

Tidak seorang pun yang menginginkan terjadi musibah, tapi musibah tetaplah sesuatu yang datang diluar kendali manusia. Jika sudah seperti ini, barulah terasa bahwa kita membutuhkan Tuhan sebagai pelindung sekaligus penghibur kita. Karena Dialah yang berjanji bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, Dia tidak akan pernah meninggalkan kita seorang diri. 

Baca Juga :

Berani Menjadi Single yang Unggul

Di-bullying Karena Cantik, Jade Nekad Bunuh Diri 

Isi Hati Tuhan Bagi Myanmar dan Perdamaian Dunia

Sumber : berbagaisumber/vina
Halaman :
1

Ikuti Kami