Abnormal, Bayi Perempuan Lahir Tanpa Wajah

Spirituality / 19 June 2012

Kalangan Sendiri

Abnormal, Bayi Perempuan Lahir Tanpa Wajah

Contasia Christie Official Writer
271

Tidak ada yang berbeda pada masa kehamilan Welmince Hausufa, namun kelahiran putrinya tersebut langsung menggemparkan warga. Bayi perempuan yang dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kedamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur  pada 13 Juli itu memiliki kondisi fisik abnormal karena tidak tidak memiliki mata, hidung, mulut dan telinga. Namun, bayi itu sampai saat ini masih dalam kondisi yang sehat meskipun tetap dirawat secara intensif di dalam inkubator.

"Saat hamil semuanya berjalan normal, begitupun makanan dan minuman yang saya makanan tidak ada yang aneh-aneh. Hal yang sama juga ketika saya lakukan pemeriksaan medis saat hamil, baik itu di puskesmas maupun di rumah sakit, tidak ditemukan gejala penyakit di dalam kandungan, sehingga kami tidak mengira kalau kemudian bayi kami akan lahir dengan fisik seperti ini," kata ibu Kandung sang bayi, Welmince Hausufa seperti dikutip dari laman Kompas pada Selasa (19/6).

Menurut ayah sang bayi, Jean Neonufa, selama proses kehamilan istrinya ia kerap memberikan obat dengan dosis tinggi setiap istrinya mengeluh sakit atau lelah. menurutnya, hal itu dilakukan agar istrinya cepat sembuh. Namun spekulasi lain Neonufa adalah, hal ini berkaitan dengan kesibukannya diluar yang kerap pulang malam. "Menurut adat kami orang Timor, kalau kondisi istri yang sedang hamil, kita tidak boleh masuk rumah tengah malam karena 'pemali'," kata Neonufa.

Sedangkan secara medis, menurut Dokter Spesialis Anak RSUD Kefamenanu, Dr Mervin Tri Hadianto mengungkapkan, kalainan tersebut dalam bahasa medisnya disebut Anensefal Trisomi 13 yakni suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak terbentuk dengan sempurna sehingga merambat pada mata, hidung, mulut dan telinga yang juga tidak terbentuk. "Penyebab kelainan bawaan ini sampai sekarang tidak diketahui, sehingga tiba-tiba pembelahan saat pemisahan kromosomnya yang kacau, dimana," kata Mervin.

Masyarakat tradisional kerap mengaitkan berbagai hal yang tidak umum dengan hal mistis atau kepercayaan nenek moyang yang mungkin sebenarnya tidak ada kaitannya. Padahal hal tersebut sebenarnya bisa dijelaskan secara medis. Kurangnya pengetahuan inilah yang kerap membuat masyarakat melakukan sangsi sosial kepada keluarga. Untuk menghindari hal tersebut, maka paradigma masyarakat harus diubah dengan memberikan edukasi medis terkait kasus-kasus unik ini seperti ini. Edukasi kesehatan juga berfungsi untuk menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan orang selama proses kehamilan seperti mengkonsumsi obat dengan dosis tinggi.

Sumber : kompas/vina
Halaman :
1

Ikuti Kami