Myanmar Digoncang Rusuh Isu SARA, 30.000 Mengungsi

Nasional / 17 June 2012

Kalangan Sendiri

Myanmar Digoncang Rusuh Isu SARA, 30.000 Mengungsi

Puji Astuti Official Writer
5165

Kerusuhan sektarian mengguncang Myanmar pada saat negara itu tengah membuka dirinya terhadap dunia luar. Kerusuhan tersebut seperti menggoncang demokrasi yang baru saja tumbuh di negeri itu. Keadaan darurat pun diberlakukan atas negara bagian Rakhine.

"Jumlah korban tewas yang dapat kami konfirmasikan adalah 28 orang dan 53 orang luka-luka," demikian pernyataan pejabat setempat yang dikutip oleh AFP.

Jumlah korban terus bertambah sejak pernyataan resmi sebelumnya. Sekitar 30.000 orang kehilangan tempat tinggal dan ribuan rumah hancur. Kerusuhan ini dipicu oleh isu terjadinya pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang wanita dari kelompok Budha yang dilakukan oleh orang dari suku Rohingya yang mayoritas pemeluk Islam. Akibatnya pada 3 Juni, kelompok dari Budha melakukan aksi balas dendam dan menewaskan 10 orang suku Rohingya. Hal ini terus membesar, hingga akhirnya pemerintah menurunkan pasukan militer untuk meredam kerusuhan dan menerapkan jam malam di kota tersebut.

Suku Rohingya sendiri bagi pemerintah Myanmar tidak dianggap sebagai warga negaranya, mereka dianggap imigran gelap diperbatasan antara Myanmar dan Bangladesh. Namun kedua negara tersebut tidak menerima keberadaan suku tersebut. Saat ini sekitar 800.000 suku Rohingya tinggal di Myanmar dan sering dipandang dengan sikap bermusuhan oleh warga Myanmar yang mayoritas pemeluk agama Budha.

Terjadinya kerusuhanan sectarian seperti ini sungguh menyedihkan, terutama bagi Myanmar yang baru saja bangkit dari perang saudara. Mari berdoa bagi Myanmar, terutama agar terjadi rekonsiliasi antar suku dan agar pengenalan dan kasih Tuhan turun atas bangsa ini.

Sumber : AntaraNews.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami