Malaysia Resah Dua Warganya Ditangkap KPK Terkait Neneng

Nasional / 14 June 2012

Kalangan Sendiri

Malaysia Resah Dua Warganya Ditangkap KPK Terkait Neneng

Lestari99 Official Writer
5524

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan dua orang warga negara Malaysia sebagai tersangka karena diduga membantu pelarian Neneng Sri Wahyuni, tersangka kasus suap pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kemenakertrans tahun 2008, selama pelariannya di Malaysia.

“Berdasarkan bukti-bukti dan alat bukti yang ada pada KPK, sudah menetapkan status dua warga negara tetangga kita tersebut sebagai tersangka,” ungkap Deputi Penindakan KPK, Iswan Elmi di gedung KPK, Jakarta, Kamis (14/6) sebagaimana dilansir Viva News.

Penangkapan M Hasan Bin Kushi dan Azmi bin Muhammad Yusof langsung mendapat tanggapan dari pemerintah Malaysia. Duta Besar Malaysia di Indonesia, Dato Syed Munshe Afdzaruddin bin Syed Hasan, telah mengirim surat ke KPK pada Kamis (14/6).

“Saya telah mengirim surat ke KPK untuk datang. Namun surat itu belum dibalas oleh KPK,” ungkap Afdzaruddin.

Afdzaruddin berpendapat bahwa bertemu langsung dengan KPK sangat penting bagi pihak Malaysia di Indonesia saat ini untuk memastikan apakah kedua tersangka tersebut benar-benar warga negara Malaysia. Selain itu, Malaysia juga ingin mengajukan sejumlah pertanyaan kepada KPK terkait penangkapan ini karena telah membuat resah rakyat Malaysia.

“Saya juga ingin menanyakan kepada KPK, mengapa mereka membuat resah rakyat Malaysia. Kedua, mengapa Malaysia dilibatkan dalam hal ini, padahal ini kan masalah di Indonesia,” ungkap Afdzaruddin.

Sejauh ini Neneng dan kedua orang yang ditagkap bersamanya diduga melakukan perjalanan menggunakan nama palsu karena nama mereka tidak terdapat di manifest perjalanan luar negeri manapun. Jika sudah seperti ini, hukum harus tetap ditegakkan.

Semoga saja pemerintah Indonesia dapat bersikap tegas dan tidak terpengaruh oleh intervensi dari pihak manapun selama proses penyelidikan sampai semua bukti terkumpul dan dapat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Hal ini juga sangat diperlukan agar tidak menimbulkan syak wasangka dari negara tetangga kita, Malaysia.

 

Baca Juga:

Sumber : Viva News
Halaman :
1

Ikuti Kami