Uskup Nigeria Mohon Tuhan Balas Boko Haram

Internasional / 6 June 2012

Kalangan Sendiri

Uskup Nigeria Mohon Tuhan Balas Boko Haram

Lestari99 Official Writer
5479

Asosiasi Orang Kristen Nigeria (Christian Association of Nigeria / CAN) memastikan pada Selasa (5/6) bahwa sebanyak 21 orang tewas dan 45 orang lainnya menderita luka-luka dalam serangan bom mobil di sebuah gereja pada Minggu (3/6), yang diperparah dengan perwira militer yang menembaki pemrotes yang marah di lokasi kejadian sehingga menimbulkan korban lebih banyak.

“Saat ini dipastikan 20 orang dikonfirmasi tewas, dimana 12 orang tewas akibat ledakan bom sementara 8 orang ditembak mati pihak militer yang pergi ke tempat ledakan untuk mempertahankan hukum dan ketertiban. Sebanyak 45 orang dikonfirmasi menderita luka-luka dimana 25 orang terluka akibat ledakan bom dan 20 lainnya sebagai aksi lanjutan akibat cedera dari pistol yang ditembakkan oleh pihak militer,” ungkap ketua CAN, Rev Lawi Pokti, dalam sebuah konferensi pers di Bauchi, Nigeria. Laporan selanjutnya mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas meningkat menjadi 21 orang.

Setelah serangan itu, uskup Kristen Nigeria mengutuk tindakan teroris kelompok Boko Haram yang diyakini telah melakukan serangan bersama dengan para pendukung mereka di negara ini.

“Kami melayani Tuhan yang melakukan pembalasan atas umat-umat kudus-Nya. Ia akan menurunkan alat kematian-Nya di markas musuh. Kami mohon pembalasan Allah kepada kelompk radikal Boko Haram dan pengikutnya,” ucap Uskup David Oyedepo.

“Kami tetapkan bahwa minggu ini adalah minggu pembalasan dan Allah akan melepaskan alat kematian-Nya di markas mereka. Bulan ini adalah bulan pembalasan dan dengan demikian kita melepaskan anak panah kematian yang memalukan atas mereka.”

Boko Haram telah melancarkan perang terhadap orang Kristen di Nigeria dengan melakukan pemboman dan penembakan yang mematikan di gereja selama lebih dari setahun terakhir ini.

“Kami bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kemenangan. Kami berhasil melakukan pemboman bunuh diri di sebuah gereja di Yelwa, negara bagian Bauchi,” ungkap juru bicara Boko Haram Abu Qaqa pada hari Senin (4/6) melalui email sebagaimana dilaporkan Reuters.

Pemerintah Nigeria telah menyerukan perdamaian antara Muslim dan Kristen dan bersumpah untuk melakukan apapun yang mereka bisa untuk menghentikan Boko Haram, sebagaimana dilaporkan allAfrica.com. Namun serangan terakhir, yang terjadi di Living Faith Church Worlwide dan Harvest Field Church di Yelwa, negara bagian Bauchi, telah menunjukkan bahwa kelompok teroris tidak mau mundur dari misinya untuk melenyapkan orang Kristen.

Rev Lawi Pokti mengatakan dalam konferensi pers bahwa ia berterima kasih atas bantuan pemerintah yang memberikan perlindungan pada orang Kristen yang putus asa, namun mengkritisi petugas keamanan yang bentrok dengan para pemrotes yang marah di lokasi bom.

“Kami menyatakan bahwa para peledak bom, para agen keamanan tidak memiliki justifikasi moral, etika dan empiris untuk menembaki para wanita, kaum muda dan anak-anak yang keluar untuk meratapi orang yang mereka cintai. Kami melihat tindakan ini sebagai pembunuhan ekstra judisial dan layak disesalkan oleh Angkatan Darat Nigeria,” ujar Pokti.

Gubernur Malam Isa Yuduga menyatakan pada hari Senin (4/6) paska serangan bahwa sudah tiba saatnya bagi Nigeria untuk berdiri melawan teroris terlepas dari jumlah mereka. Yuduga juga menggambarkan serangan ini sebagai “tindakan pengecut, sebuah tragedi yang belum pernah terjadi sebelumnya, perilaku kebinatangan yang tak berperasaan yang harus dikutuk dalam totalitasnya, dan dengan ini saya mengutuknya secara keseluruhan.”

Mari berdoa bagi Nigeria agar gelombang kekerasan di negeri ini dapat segera berakhir. Bagi para korban bom Nigeria agar kekuatan yang daripada Allah senantiasa memberikan pengharapan untuk melihat masa depan yang penuh kemuliaan. Karena sejatinya kekerasan bukanlah jalan keluar bagi penyelesaian suatu masalah. Perbedaan bukanlah alasan untuk menyulut perang dan pertikaian.

 

Baca Juga:

Sumber : christianpost
Halaman :
1

Ikuti Kami