6 Tahun Lumpur Lapindo, 38 Wilayah Gelar HATAM

Nasional / 29 May 2012

Kalangan Sendiri

6 Tahun Lumpur Lapindo, 38 Wilayah Gelar HATAM

Lestari99 Official Writer
5687

Memperingati enam tahun Lumpur Lapindo, aksi Hari Anti Tambang (HATAM) akan digelar di berbagai daerah di Indonesia pada Selasa (29/5). HATAM lahir dari peristiwa semburan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, yang hari ini tepat berusia enam tahun.

Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Andrie S Wijaya mengatakan, aksi ini merupakan bentuk solidaritas dari berbagai kalangan atas masalah yang terjadi pada industri tambang. Setidaknya tercata 38 wilayah yang menyatakan akan bergabung dalam aksi tersebut. Di tahun ini, HATAM akan menyerukan Pemulihan Hak Rakyat, Lawan Pembodohan dan Lupa. Di Jakarta sendiri, aksi teatrikal akan digelar di sekitar kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan. Sementara daerah lainnya akan digelar beragam aksi serupa mulai dari unjuk rasa, peluncuran buku, maupun pemutaran film tentang pertambangan.

JATAM melalui aksi HATAM ingin membuka mata banyak pihak bagaimana tanah air Indonesia terus digali, dikuras habis dan dijual murah. Rakyat yang selalu menjadi obyek pembodohan dan dikorbankan. Dalam kasus lumpur Lapindo, semburan lumpur panas keluar dari perut bumi karena kesalahan teknis pengeboran di salah satu sumur. Lumpur menenggelamkan puluhan desa di wilayah tersebut dan hingga saat ini belum ada solusi yang dapat menghentikan semburan lumpur sementara ganti rugi lahan dan bangunan warga tak kunjung tuntas.

Akibatnya, kualitas kehidupan warga semakin menurun. Ratusan anak-anak putus sekolah, Setiap hari warga harus menghirup gas beracun yang terbawa bersama semburan lumpur. Wilayah hidup warga menjadi amat berbahaya dengan adanya ancaman gas liar yang mudah terbakar. Sementara kas negara, dikuras hingga triliunan rupiah untuk menangani kasus ini.

“Ini harusnya jadi pelajaran bagi pemerintah pusat dan daerah, setidaknya tidak lagi memberi izin sampai kasus selesai. Namun di tengah carut-marut dan sakit hati korban, justru perusahaan dapat izin dari pemerintah untuk pengeboran sumur lama atau eksplorasi baru. Negara sudah melakukan kesalahan fatal,” tegas Andrie.

Masih menurut Andrie betapa perusahaan tambang dan negara-negara industri mengambil keuntungan luar biasa dari pemerintahan yang korup. Pertambangan juga merusak tanah, air, udara, dan kerap terjadi pelanggaran HAM. Aksi Anti Hari Tambang ini untuk menyerukan penghentian atas seluruh operasi tambang di dunia hingga sektor-sektor publik menjamin keselamatan dan keamanan rakyat, produktivitas dan daya pulih rakyat serta keberlangsungan fungsi-fungsi layanan alam.

Sebuah pemikiran yang seharusnya menjaid bahan pemikiran setiap kia khususnya pemerintah dan negara dalam menyikap berbagai masalah pertambangan di negeri ini.

 

Baca Juga:

Sumber : Metro TV News
Halaman :
1

Ikuti Kami