Operasi Pengencangan Perut Hampir Bunuh Bayi Laura

Serba-Serbi Sehat / 28 May 2012

Kalangan Sendiri

Operasi Pengencangan Perut Hampir Bunuh Bayi Laura

Budhi Marpaung Official Writer
6378

Bersyukur, inilah kata yang keluar dari mulut Laura O’Donnel ketika ia bisa melihat bayi yang dalam kandungannya lahir dan tumbuh dengan sehat. Seperti dilansir surat kabar, The Sun, 28 Mei 2012, wanita asal Wrexham, Wales Utara ini nyaris membunuh buah hati yang ada di dalam perutnya karena tindakannya melakukan tummy tuck atau operasi pengencangan perut setelah melahirkan anak ketiga.

"Melihat ke belakang, saya tidak percaya bahwa kesombongan saya bisa membunuh anak saya. Saya sangat beruntung dia sehat. Setiap hari saya bersyukur bahwa Blake selamat dari kehamilan dan persalinan yang traumatis. Dia hampir mati karena keinginan saya untuk operasi kosmetik," ujar Laura.

Dalam pengakuannya, wanita berusia 27 tahun ini menyatakan kehadiran bayi yang ia beri nama Blake ini sangat tidak ia duga-duga. Pasalnya, pada saat sebelum melakukan operasi kosmetik ini, ia telah mengkonsultasikan kepada dokter ahli dan menyatakan tidak akan melahirkan lagi.

Namun setahun setelah melakukan operasi, ia ternyata dinyatakan hamil kembali. Peraaan senang tentu datang. Hanya saja ini tidak bertahan lama. Pada usia kehamilan 18 minggu ia diberi kabar mengejutkan bahwa bayi dalam kandungannya 'terinjak' oleh otot perutnya yang terlalu kencang.

Bayi terus tumbuh di dalam rahim Laura, namun tempatnya untuk berkembang semakin sempit dan sang bayi semakin terjepit. Pada usia kandungan 26 minggu, Laura pun harus melahirkan.

Operasi kosmetik yang telah dilakukannya tidak hanya merangsang kelahiran prematur tetapi juga menyebabkan salah satu ginjalnya gagal berfungsi.

Bayinya Blake harus dilahirkan secara caesar darurat prematur 10 minggu dengan berat hanya 1,7 kg.

"Itu mengerikan. Itu adalah empat jam sebelum saya diizinkan menemuinya. Paru-paru Blake tidak berkembang dengan baik karena ia terlalu dini (untuk dilahirkan). Tapi ia seorang pejuang yang sebenarnya,” tutur Laura.

"Lima bulan dari (keadaannya tersebut), fisiknya sudah semakin kuat dan para dokter yakin tidak akan ada masalah jangka panjang kesehatan.

Laura menambahkan, "Bayi saya hampir mati karena tummy tuck. Saya ingin memperingatkan perempuan lain yang menjalani operasi ini, jika masih ada kemungkinan Anda memiliki lebih banyak anak, sangat berbahaya.”

"Sebuah perut datar akan terlalu tinggi harga untuk kehilangan anak saya," tutupnya.

Baca juga : 

Kursus Menjahit Jadi Jawaban Bagi Persoalan Kemiskinan di India

Lady Gaga Ke Indonesia 

Radiasi Roh Kudus

Sumber : The Sun / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami