Indonesia Disorot Tajam Oleh PBB Mengenai Intoleransi Beragama

Nasional / 25 May 2012

Kalangan Sendiri

Indonesia Disorot Tajam Oleh PBB Mengenai Intoleransi Beragama

Lois Official Writer
4555

Indonesia didesak peserta sidang Dewan HAM PBB melalui mekanisme UPR (Universal Periodic Review) di Jenewa, Swiss, untuk memperhatikan dengan serius isu intoleransi beragama yang ada di Indonesia. Dalam sidang tersebut, Indonesia dievaluasi oleh 74 negara di dunia dalam sesi ke-13 dan didapati bahwa intoleransi di Indonesia disoroti oleh negara-negara tersebut.

Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah yang mengikuti sidang tersebut dalam kapasitasnya sebagai perwakilan dari National Human Rights Institution (NHRI) menyampaikan hal tersebut melalui surat elektronik mengatakan bahwa ada beberapa poin Indonesia didesak oleh negara-negara lain. “Isu intoleransi agama menjadi perhatian yang sangat serius, nyaris 40 persen negara anggota. Indonesia sungguh didorong untuk serius menangani proses kritis yang sudah menyita perhatian dunia ini,” kata Yuniyanti. Di depan dewan HAM, pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa berjanji akan meletakkan persoalan kebebasan beragama sebagai prioritas kerja pemerintah Indonesia.

Menurut Yuniyanti, isu kekerasan terhadap perempuan juga menjadi perhatian sejumlah negara anggota.  “Tetapi pemerintah luput menyampaikan situasi obyektif kekerasan terhadap perempuan, seperti tingginya KDRT, kekerasan seksual, termasuk sunat perempuan,” jelas Yuniyanti. Selain itu, RI juga didorong untuk meratifikasi konvensi ILO untuk Pekerja RUmah Tangga 189, penanganan masalah Papua juga tak luput dari kritik dunia.

Tidak hanya itu, tidak sinkronnya antara perundangan pemerintah pusat  dan daerah dituding menjadi cikal bakal atas berbagai tindak diskriminasi yang terjadi di Indonesia. “Indonesia didesak untuk melakukan harmonisasi perundangan,” tukasnya.  Kekerasan masa lalu yang seharusnya menjadi perhatian penting negara, tetapi belum muncul komitmen konkrit untuk menuntaskan persoalan ini juga menjadi topik evaluasi terhadap Indonesia.

Negara-negara lain yang tergabung dalam PBB mulai menyoroti berbagai permasalahan yang terdapat di Indonesia, khususnya mengenai intoleransi beragama yang terjadi di Indonesia. Indonesia dari dulu dikenal sebagai negara yang beraneka ragam kebudayaannya namun bisa bersatu. Jangan sampai kesan ini hilang di depan negara lain. Timbulkan rasa cinta tanah air dan saudara-saudara yang berbeda latar belakang dari kita, agar kita secara tak langsung mewujudkan Indonesia yang rukun, adil, dan makmur.

Sumber : mediaindonesia by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami