Puluhan Kelompok Katolik Tolak Biayai Aborsi

Internasional / 23 May 2012

Kalangan Sendiri

Puluhan Kelompok Katolik Tolak Biayai Aborsi

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
4093

Pemerintah Amerika Serikat membuat sebuah kebijakan yang menyerukan agar setiap perusahaan memberikan menanggung biaya kesehatan, termasuk pelayanan sterilisasi, kontrasepsi bahkan tindakan aborsi para karyawan. Seruan ini langsung mendapat protes dari sejumlah kelompok Katolik. Menurut mereka hal ini tidak sesuai dengan ajaran mereka dan melanggar hak kebebasan beragama.

"Menurut kami, pemerintah tidak berwenang untuk memaksa kami untuk melanggar hati nurani dengan memfasilitasi atau membayar layanan (aborsi, kontrasepsi) yang bertentangan dengan keyakinan agama kami,” ungkap Uskup Kevin Rhoades seperti dikutip dari CBN News.

Kelompok Katolik yang terdiri dari 40 keuskupan serta beberapa universitas itu memberikan 12 tuntutan hukum yang berbeda di pengadilan federal. “Kami tidak berusaha untuk memaksakan keyakinan agama kami kepada orang lain, kami hanya meminta agar pemerintah tidak memaksakan nilai-nilai pada universitas yang tidak sejalan dengan dengan ajaran agama kami sehingga bisa menimbulkan konflik,” ungkap pastur Jhon Jenkins, pemimpin University of Notre Dame.

Sementara itu, Kardinal (pejabat tinggi Vatikan yang diangkat oleh paus, red)  Timothy Dolan, yang merupakan ujung tombak gugatan itu berjanji akan terus berjuang sampai pemerintah meluruskan tuntutannya. "Kami telah mencoba negosiasi dengan pemerintahan dan akan tetap melakukannya hingga ada perbaikan,” ungkap Timothy.

Dalam pandangan iman kristiani, aborsi adalah tindakan yang tidak diperkenankan, karena sama saja sebuah pembunuhan. Pemerintah seharusnya bisa mempertimbangkan kemungkinan konflik yang akan terjadi dengan memberikan mandat yang bertentangan dengan ajaran agama tertentu.

Baca Juga Artikel Lain

Gereja Kulit Hitam Tolak Pernikahan Sejenis

Jadi Inspirasi Lewat Kesaksian Hidupnya

Mengenali Tanda-Tanda Perceraian

Cara Jauhi Stress Saat Hamil

 

Sumber : cbnnews/cahyonoputri
Halaman :
1

Ikuti Kami